Biden Telepon Netanyahu, Minta Israel Setop Sementara Agresi ke Gaza

CNN Indonesia
Rabu, 08 Nov 2023 21:00 WIB
Presiden AS Joe Biden meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan sementara serangan ke Jalur Gaza Palestina.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Selasa (7/11) bahwa dirinya meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan sementara serangan di Jalur Gaza. (REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Selasa (7/11) bahwa dirinya meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan sementara serangan di Jalur Gaza.

Diberitakan Al Jazeera, permintaan Biden itu disampaikan pada Senin (6/11) dalam percakapan via telepon bersama Netanyahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mendesak demikian, Biden tetap menolak menyerukan gencatan senjata di Gaza, di tengah seruan dunia agar ia lebih menekan Netanyahu untuk melakukannya.

Sebelumnya, pada Selasa (7/11), juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa pemerintah AS mendukung "jeda dalam pertempuran yang bersifat sementara untuk tujuan tertentu."

Langkah itu termasuk upaya untuk menjamin pembebasan para sandera secara aman dari tangan Hamas.

Wakil Presiden AS Kamala Harris juga sempat bicara kepada Presiden Israel Isaac Herzog pada hari yang sama. Harris "menegaskan kembali dukungannya untuk hak Israel membela warganya dan memerangi terorisme."

Menurut Gedung Putih, dia juga menekankan pentingnya melindungi kehidupan sipil dan menghormati hukum humaniter internasional, demikian dikutip CNN.

Pada Senin, Netanyahu sendiri menyatakan bahwa pemerintahannya kemungkinan akan membuka peluang untuk "jeda kecil" dalam agresinya di Gaza.

Netanyahu bicara demikian setelah Biden mengajukan permohonan langsung padanya soal jeda kemanusiaan guna memberikan kesempatan bagi warga sipil mengevakuasi diri sekaligus agar bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Dalam wawancara dengan ABC News, Netanyahu pun mengatakan bahwa dirinya terbuka untuk "jeda kecil" namun mengesampingkan gagasan gencatan senjata.

"Tidak akan ada gencatan senjata umum di Gaza tanpa pembebasan warga negara kami yang disandera," kata Netanyahu, seperti dikutip Associated Press.

"Dari segi taktis, jeda sementara selama satu jam di sini, satu jam di sana, kita sudah pernah mengalami sebelumnya. Saya kira kita akan memeriksa keadaan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk maupun para warga kami yang disandera keluar," lanjut Netanyahu.

Sejak diluncurkan 7 Oktober lalu, agresi Israel di Jalur Gaza sudah menewaskan 10.328 warga Palestina. Dari jumlah itu, sebanyak 4.237 di antaranya adalah anak anak dan 2.719 lainnya perempuan.

Hingga kini, warga Gaza yang terisolir terus tercekik lantaran bantuan untuk kebutuhan dasar seperti makanan, air, serta obat-obatan tidak cukup.

Rumah sakit juga banyak yang kolaps karena kehabisan bahan bakar untuk menjalankan generator listrik.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER