Saudi Semprot DK PBB Tapi Tolak Ide Iran Embargo Minyak ke Israel

CNN Indonesia
Senin, 13 Nov 2023 13:22 WIB
Putra Mahkota dan Perdana Menteri Saudi Pangeran MbS menyemprot DK PBB tetapi, tetapi ikut menerapkan embargo minyak ke Israel.
Pangeran MbS semprot DK PBB yang dinilai tak becus hentikan agresi Israel ke Palestina. (AP/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) menyemprot Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tetapi menolak menerapkan embargo minyak ke Israel.

Kritikan MbS untuk DK PBB mencuat saat dia pidato di konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab di Riyadh pada Sabtu (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berada di hadapan bencana kemanusiaan yang menunjukkan kegagalan Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional," kata MbS dalam pidatonya, seperti dikutip Al Arabiya.

Dalam kesempatan itu, MbS turut menyerukan "penghentian segera" agresi militer Israel di Gaza. Ia juga mengatakan Israel untuk mengakhiri pendudukan dan pemukiman ilegal sehingga perdamaian abadi bisa terwujud.

MbS juga mengecam serangan brutal Israel yang merenggut ribuan nyawa warga di Palestina.

Meski melontarkan kecaman keras, negara-negara Arab termasuk Saudi mengabaikan usulan Iran yang menyerukan embargo minyak ke Israel.

Usulan tersebut juga ditolak negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel seperti Yordania dan Mesir.

Iran mengajukan usulan itu karena menganggap kecaman saja tak cukup berdampak untuk Israel.

"Tidak ada cara lain selain melawan Israel, kami mendukung Hamas atas perlawanannya terhadap Israel," kata Raisi dalam pidatonya, seperti dikutip Iran International, Sabtu (11/11).

OKI dan Liga Arab menggelar KTT untuk membahas situasi di Palestina dan menentukan langkah yang diambil menyusul aksi brutal Israel.

Pertemuan tersebut menghasilkan resolusi yang berisi 31 poin. Poin itu di antaranya , mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman bisa segera diakhiri, bantuan bisa masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.

Resolusi itu juga mendesak DK PBB untuk mengeluarkan resolusi agar Israel menghentikan agresi dan resolusi perusakan rumah sakit di Gaza.

Beberapa forum juga akan digunakan untuk menuntut pertanggungjawaban Israel melalui Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Mahkamah Internasional (ICJ), dan Dewan HAM.

Selain itu, resolusi OKI juga mengecam standar ganda dalam menerapkan hukum internasional, dan pengusiran 1,5 juta warga Palestina dari utara ke selatan Gaza.

Resolusi tersebut juga mendorong dimulainya proses perdamaian yang sungguh-sungguh untuk mencapai perdamaian berdasarkan solusi dua negara.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER