Pengamat Ungkap Alasan Negara Arab Tolak Embargo Minyak ke Israel
Pengamat politik internasional di kawasan Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan alasan negara-negara Arab tidak setuju melakukan embargo minyak Israel karena malas mencari masalah dengan Amerika Serikat.
Usulan mengembargo minyak Israel diajukan oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa antara Liga Arab dengan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11) lalu.
Lihat Juga : |
Penolakan atas usulan embargo minyak Israel juga disampaikan oleh Yordania, Qatar, Mesir, dan Bahrain. Yon mengatakan bahwa negara-negara Teluk memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat yang merupakan sekutu Israel.
"Tidak mengadopsi perang militer dan tidak mengadopsi embargo karena biar bagaimanapun hubungan teluk dengan Amerika Serikat cukup dekat dibanding dengan Iran yang melakukan konfrontasi," kata Yon kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/11).
Penjatuhan sanksi embargo minyak kepada Israel membuat negara Arab, Arab Saudi, hingga Uni Emirat Arab (UEA) cemas akan menimbulkan konflik.
Sejak Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu, mereka mendapat bantuan dari Hizbullah dan Houthi yang disokong oleh Iran.
Dilansir dari World Politic Review, Iran dan Saudi Arabia terlibat konflik perebutan dominasi selama lebih dari satu dekade dengan perang di Suriah hingga Yaman.
Konflik ini membuat Arab dan Iran sempat putus hubungan selama tujuh tahun, dan akhirnya kembali akur tahun ini.
Pemerintah Arab juga baru saja menormalisasi hubungannya dengan Israel pada 2020 melalui Abraham Accords.
"Mereka 'dipaksa' AS untuk normalisasi dengan Israel. Dengan begitu, mereka tak bisa keras lagi pernyataannya yang berkaitan dengan Palestina," ungkap Yon Machmudi.
Pemikiran serupa juga disampaikan oleh pengamat hubungan internasional dari Universitas Muhammadiyah Riau, Fahmi Salsabila. UEA akan mengalami kerugian besar jika mengembargo minyak Israel.
"Banyak faktor. [Salah satunya] negara Arab belum lama membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar dia.
Iran tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk meyakinkan Arab terkait mengembargo minyak Israel.
Karena alasan-alasan inilah pemerintahan Arab memilih menolak usulan Raisi untuk menjatuhkan sanksi embargo minyak kepada Israel.
(cpa/pra)