Pasukan Amerika Serikat dan milisi yang disokong Iran mulai baku tembak di perbatasan Suriah di kala agresi Israel ke Palestina meningkat.
Sebelumnya markas pasukan AS di Suriah dan Irak mengalami beberapa kali serangan, seperti dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden baku tembak itu pun mengancam konflik yang lebih luas di tengah agrsi Israel ke Palestina yang menewaskan belasan ribu warga sipil.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan agresi Israel ke Palestina bisa memperluas eskalasi di Timur Tengah.
Al Jazeera melaporkan bahwa milisi sokongan Irak menyerang markas pasukan AS di Suriah dan Irak sebanyak 50 kalo sejak perang di Gaza pecah.
Beberapa serangan juga kembali selama pekan ini, berdasarkan keterangan dari pejabat militer AS.
Pejabat militer AS mengatakan sedikitnya 56 tentara mengalami luka serius dalam serangan terhadap markas mereka di Suriah dan Irak. Luka tersebut mulai cedera ringan hingga cedera otak yang dialami anggota militer AS.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Alasan Arab Tolak Usul Embargo Israel sampai Hamas Tawarkan Gencatan |
Washington kemudian memperingatkan serangan ke pasukan AS harus dihentikan. AS kemudian merespons gempuran itu dengan melancarkan serangan balasan.
Serangan terakhir terjadi pada Minggu (12/11) ke lokasi yang diduga menjadi markas milisi di Suriah.
Satu serangan udara menghantam fasilitas latihan militer di dekat Abu Kamal. Serangan lain juga menghajar rumah perlindungan dekat Mayadin, di wilayah timur Suriah.
Pentagon sendiri menegaskan serangan itu tak ada kaitannya dengan eskalasi perang di Gaza. Serangan-serangan itu diklaim AS sebagai serangan balasan dan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan Israel.
Sebelumnya, markas AS di Suriah dan Irak pernah mengalami serangan besar-besaran pada 2020 setelah pemimpin militer Iran Jenderal Qassem Soleimani terbunuh di Irak.
AS kemudian melakukan serangan balasan atas aksi milisi Iran itu menyerang markas militer mereka.
(tim/bac)