Israel-Hamas Diam-diam Negosiasi soal Gencatan Senjata

CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 12:30 WIB
Israel dan Hamas diyakini tengah menjajaki negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan ratusan sandera sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu.
Proses pembebasan dua sandera Hamas usai dimediasi Qatar beberapa waktu lalu. (AFP/OREN ZIV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel dan Hamas diyakini tengah menjajaki negosiasi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan ratusan orang yang masih disandera milisi Palestina itu sejak 7 Oktober lalu.

Menurut sumber Reuters dan Axios, Hamas dan Israel tengah berunding soal kemungkinan tiga hari gencatan senjata dengan imbalan pembebasan beberapa sandera.

Qatar disebut menjadi mediator negosiasi kedua belah pihak yang masih berperang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut sumber Reuters dan Axios, Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, juga terlibat dengan negosiasi kesepakatan ini.

Beberapa kesepakatan yang dinegosiasikan antara lain pembebasan sekitar 50 sandera Hamas di Gaza. Hamas juga dituntut membeberkan daftar lengkap sisa warga sipil yang menjadi sandera mereka di Gaza.

Sementara itu, Israel juga diminta membebaskan sejumlah perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara. Namun, belum diketahui berapa orang yang akan dibebaskan.

Israel juga diharuskan membuka akses dan menyalurkan bantuan kemanusiaan yang lebih banyak lagi ke Gaza.

Banner artikel Ceasefirenow

Qatar merupakan negara yang memiliki hubungan langsung dengan Israel dan Hamas. Hamas sendiri memiliki kantor politik yang berbasis di Qatar.

Sejak perang Israel dan Hamas pecah 7 Oktober lalu, Qatar memang sudah berupaya memfasilitasi perundingan gencatan senjata.

Upaya mediasi Qatar sejauh ini telah menghasilkan pembebasan empat dari 240 sandera Hamas.

Dikutip Al Jazeera, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi terkait kemungkinan negosiasi ini. Kementerian Luar Negeri Qatar juga menolak mengomentari laporan perundingan ini.

Pejabat Israel juga tak segera menjawab permintaan konfirmasi soal laporan Reuters dan Axios ini. Namun, Israel sempat menyebutkan soal negosiasi pembebasan sandera meski menolak menjelaskan lebih detail perkara ini.

Namun, pejabat yang terlibat dalam perundingan tersebut mengatakan bahwa Israel belum menyetujui ketentuan perjanjian tersebut dan masih merundingkan rinciannya.

Anggota biro politik Hamas, Izzat El Rashq, juga tidak secara langsung mengkonfirmasi kesepakatan yang sedang dibahas ini ketika ditanya oleh Reuters. Belum ada komentar langsung dari kantor politik Hamas di Doha.

Sementara itu, pada awal pekan ini, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan mereka telah memberi tahu kepada negosiator di Qatar bahwa pihaknya bersedia melepaskan hingga 70 wanita dan anak-anak dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari.

(rds/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER