Kronologi Saudi Tangkap Jemaah Pakai Keffiyeh Palestina di Mekkah

CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 20:16 WIB
Kronologi saat otoritas Arab Saudi dilaporkan menahan sejumlah jemaah yang memakai syal keffiyeh khas Palestina saat berada di Mekkah.
Kronologi saat otoritas Arab Saudi dilaporkan menahan sejumlah jemaah yang memakai syal keffiyeh khas Palestina saat berada di Mekkah. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Arab Saudi dilaporkan menahan sejumlah jemaah yang mengenakan syal keffiyeh atau penutup kepala tradisional Palestina saat berada di Mekkah.

Seorang aktor dan presenter asal Inggris, Islah Abdur-Rahman, mengatakan dirinya ditangkap oleh petugas keamanan Masjidil Haram karena mengenakan keffiyeh, syal yang menjadi simbol perlawanan Palestina. Ia saat itu tengah menunaikan ibadah umrah di Mekkah akhir Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dihentikan oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya dan tasbih berwarna Palestina di pergelangan tangan saya," kata Abdur-Rahman kepada Middle East Eye, Kamis (16/11).

"Saya dikawal ke luar lokasi di mana mereka menahan orang-orang karena kemungkinan melakukan kejahatan atau pelanggaran. Begitu saya ditahan, ada petugas lain yang menginterogasi saya dan bertanya tentang kewarganegaraan saya, mengapa saya di sini, dari mana saya bepergian, berapa lama saya di sini," lanjut dia.

Para prajurit tersebut, kata Abdur-Rahman, memintanya untuk memperagakan cara mengenakan keffiyeh sembari mendiskusikan soal nasibnya, lalu mengambil visanya.

"Jelas bahwa syal adalah alasan saya ditahan," ucapnya.

Banner artikel Ceasefirenow

Menurut Abdur-Rahman, para petugas berbicara menggunakan bahasa Arab dan berulang kali mengucapkan "keffiyeh Palestina" sambil melihat syalnya.

Ketika akhirnya dia dilepaskan, seorang petugas menghampirinya dan mengambil keffiyehnya sambil berkata bahwa kain tersebut "tidak baik".

"Ini tidak baik, Israel-Palestina tidak baik, jadi jangan memakainya, itu tidak diperbolehkan," ucapnya menirukan petugas itu.

Abdur-Rahman tak mengira bahwa perjalanannya menunaikan ibadah justru berakhir di pusat penahanan. Dia mengaku sangat terkejut dengan hal itu.

Pria tersebut mengaku mulanya takut karena berada di negeri orang dan tak punya hak untuk melakukan apa-apa. Namun, perasaan itu berubah menjadi "patah hati" karena akhirnya merasakan langsung diskriminasi yang selama ini dirasakan oleh orang Palestina.

"Ketakutan saya berubah menjadi patah hati. Patah hati yang kian buruk ketika saya menyadari bahwa ini hanya satu ons dari apa yang dilalui orang-orang Palestina selama ini," katanya.

Selain itu, dia juga merasa jengkel karena penangkapan yang dia alami terjadi di tempat ibadah.

"Ini membuat saya menyadari bagaimana rakyat Palestina di Gaza dan di negara mereka diperlakukan oleh pemerintah Israel, dan pelecehan yang mereka terima hanya karena menjadi orang Palestina. Ini memperluas empati saya lebih jauh dari sebelumnya," kata Abdur-Rahman.

[Gambas:Video CNN]



Setelah mengalami hal ini, Abdur-Rahman pun memutuskan untuk membagikan kisahnya ke media sosial. Bukan untuk menjelek-jelekkan Mekkah, tapi ia ingin memberi tahu publik bagaimana orang Palestina diperlakukan selama ini.

Kendati begitu, unggahannya justru dihujani komentar pedas dari warga Saudi. Banyak orang yang mengatakan bahwa bendera atau simbol tidak diizinkan dibawa ke tempat-tempat ibadah.

Lanjut ke sebelah...

Pria Ditahan karena Berdoa untuk Gaza

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER