RI Mengadu ke Inggris soal Israel: Perlu Gencatan Senjata Permanen

CNN Indonesia
Kamis, 23 Nov 2023 22:53 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan gencatan senjata permanen diperlukan karena agresi Israel di Gaza sudah melewati batas.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan gencatan senjata permanen diperlukan karena agresi Israel di Gaza sudah melewati batas (Dok. Kemlu RI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan gencatan senjata permanen diperlukan karena agresi Israel di Gaza sudah melewati batas.

Pernyataan itu disampaikan Retno dan sejumlah Menlu dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bertemu Menlu Inggris David Cameron di London pada Rabu (22/11). Kunjungan ini sebagai cara menggalang dukungan dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB terkait krisis di Gaza.

"Saya sampaikan apa yang terjadi di Gaza sudah melewati batas dan sama sekali tidak dapat diterima dilihat dari perspektif apapun, dan dari nilai maupun standar apapun juga," kata Retno saat konferensi pers virtual pada Kamis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, kekejaman harus segera dihentikan. Gencatan senjata permanen diperlukan, dan setop untuk menyerang fasilitas kemanusiaan dan masyarakat sipil."

Retno juga mengatakan apa yang terjadi di Gaza bukan hanya terjadi sekarang saja, melainkan kelanjutan dari pendudukan ilegal serta keinginan Israel untuk menghilangkan Palestina.

Dia lantas mengkritik Israel yang memakai dalih bela diri selama melancarkan agresi ke Palestina.

"Membela diri bukan berarti lisensi untuk membunuh warga sipil," ungkap dia.

Retno juga mengatakan nilai-nilai yang sering dilontarkan negara-negara Barat mengenai penghormatan terhadap HAM dan hukum internasional juga perlu diterapkan untuk Palestina.

"Indonesia mengharapkan Inggris untuk berpihak pada perjuangan keadilan dan kemanusiaan," ungkap dia.

Indonesia lalu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menunjukkan tanggung jawab moral demi memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.

Israel dan milisi di Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata selama empat hari yang dimediasi Qatar pada Rabu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengatakan gencatan senjata akan berlaku pada Jumat (24/11) pukul 07.00 waktu setempat atau sekitar 15.00 WIB, demikian dikutip CNN.

Kesepakatan itu mencakup pertukaran sandera di Israel dan Gaza. Dari Gaza, sebanyak 50 sandera perempuan dan anak-anak, sementara dari Israel sebanyak 150 warga Palestina akan dilepas.

Kesepakatan itu juga memuat kemungkinan konvoi bantuan kemanusiaan termasuk bahan bakar dalam jumlah besar ke Gaza.

Perjanjian gencatan senjata itu tercapai usai lebih dari sebulan Israel melancarkan agresi ke Palestina.

Selama agresi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Imbas gempuran itu, lebih dari 14.000 jiwa di Palestina meninggal.

(ada/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER