Kunjungi Markas AU Korut, Kim Jong Un Serukan Siap Berperang

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Des 2023 04:50 WIB
Pemimpin Korut Kim Jong un pada Kamis (30/11) berkunjung ke angkatan udara dan meminta pasukan militernya untuk meningkatkan kesiagaan tempur.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (via REUTERS/SPUTNIK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan pasukan militernya untuk siap berperang menghadapi setiap "provokasi" oleh musuh.

Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan Kim Jong Un menyerukan hal itu pada Kamis (30/11) saat mengunjungi markas angkatan udara Korut.

Kim, menurut KCNA, meminta militer meningkatkan kesiagaan tempur dan "kemampuannya untuk berperang secara penuh."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia menetapkan kebijakan operasional dan taktis untuk melawan provokasi militer dan ancaman musuh dengan segera dan kuat," lapor KCNA, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/12).

Saat berkunjung ke angkatan udara, Kim juga melakukan kunjungan ke bagian sayap tempur, di mana pilot tengah melakukan pertunjukan penerbangan.

Kim lantas memuji angkatan udara Korut karena "sepenuhnya siap untuk melaksanakan misi tempur udara mereka dengan sempurna dalam situasi yang tidak menguntungkan", demikian dilaporkan KCNA.

Seruan Kim ini dilontarkan usai Pyongyang bersumpah untuk mengerahkan angkatan bersenjata yang lebih kuat serta senjata-senjata baru di sepanjang perbatasan negara itu dengan Korea Selatan.

Ketegangan di semenanjung Korea belakangan memang meningkat, terutama setelah Korut bulan lalu meluncurkan satelit mata-mata yang dikecam keras oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Korsel sampai-sampai menangguhkan sebagian perjanjian militer antar-Korea yang dicapai pada 2018. Perjanjian itu untuk mengurangi ketegangan militer masing-masing negara.

Merespons aksi Korsel, Pyongyang pun membatalkan sepenuhnya kesepakatan tersebut. Korut menegaskan tidak lagi terikat dengan pakta tersebut.

Sementara itu, menurut AS, peluncuran satelit mata-mata Korut telah melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Soal ini, Korut menyatakan akan meluncurkan lebih banyak satelit dengan mengklaim hal itu sebagai hak untuk membela diri.

Pada Kamis (30/11), AS menargetkan Korut dengan sanksi baru imbas peluncuran satelit ini. Korsel juga mengumumkan sanksi lainnya terhadap 11 warga Korea Utara.

Lebih dari itu, Korsel juga menangguhkan tur Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua negara.

(blq/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER