Pemimpin Hamas Diam-diam Kunjungi Mesir, Bahas Apa?

CNN Indonesia
Rabu, 20 Des 2023 20:35 WIB
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh diam-diam kunjungi Mesir. (AFP/ANWAR AMRO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, diam-diam mengunjungi Mesir hari ini, Rabu (20/12).

Haniyeh akan melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran sandera dengan Israel.

AFP melaporkan berdasarkan sumber yang dirahasiakan, Haniyeh bakal ke Kairo terkait agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat, Palestina.

Ia diagendakan akan bertemu dengan kepala badan intelijen Mesir dalam rangja menyetop agresi Israel dan perang serta persiapan kesepakatan pembebasan sandera Hamas dan tawanan Israel.

Haniyeh bertemu Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di Qatar sebelum berkunjung ke Mesir. Qatar dan Mesir merupakan dua negara yang berperan sebagai mediator negosiasi antara Israel dan Hamas pada gencatan senjata sebelumnya.

Sebelumnya, Israel membatalkan rencana kunjungan pejabat tinggi intelijen mereka, Mossad, ke Qatar untuk pembicaraan gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga sempat mengatakan kepada keluarga sandera Hamas bahwa ia telah mengutus petinggi Mossad untuk mengunjungi Eropa dalam upaya membebaskan para sandera.

"Ini merupakan kewajiban kami. Saya bertanggung jawab untuk pelepasan para sandera. Menyelamatkan mereka merupakan tugas paling utama kami," tutur Netanyahu seperti dikutip dari AFP.

"Saya sudah mengutus kepala Mossad ke Eropa dua kali untuk mendorong proses pembebasan sandera. Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya ini dan tugas kami adalah membawa mereka kembali," tutur Netanyahu.

Media AS Axios melaporkan bahwa Direktur Mossad David Barnea telah bertemu Direktur Badan Intelijen AS (CIA) Bill Burns serta Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Abdulrahman Al Thani di Eropa.

Qatar yang juga didukung Mesir dan AS membantu memediasi negosiasi antara Israel dan Hamas pada November. Negosiasi itu membuahkan gencatan senjata sementara dan pembebasan 80 sandera Hamas serta pelepasan 240 warga Palestina yang ditangkap Israel.

Salah satu sumber mengatakan kepada AFP bahwa pertemuan Haniyeh di Mesir untuk membahas rencana pembebasan 40 sandera Hamas yang terdiri dari anak-anak, wanita dan para pria sipil.

(tim/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK