Dua WN Malaysia Mengaku Jadi Kaki Tangan Serangan Bom Bali 2002

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2024 20:03 WIB
Dua WN Malaysia mengaku bersalah dan siap bersaksi melawan Hambali, dalam tragedi serangan bom Bali 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Ilustrasi. Dua WN Malaysia mengaku bersalah jadi kaki tangan dalam serangan bom Bali 2002. Foto: Istockphoto/BrianAJackson
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua warga negara Malaysia mengaku bersalah karena terlibat menjadi kaki tangan dalam peristiwa bom Bali tahun 2002 lalu, yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Mohammed Nazir Bin Lep dan Mohammed Farik Bin Amin mengaku bersalah atas lima dari sembilan dakwaan.

Ini adalah kali pertama bagi Mohammed Nazir dan Mohammed Farik mengajukan pembelaan, sejak keduanya ditahan di Penjara Guantanamo di Amerika Serikat 17 tahun yang lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya dituduh menjadi kaki tangan bagi dalang pemboman yakni Encep Nurjaman yang juga dikenal sebagai Hambali.

Mereka ditahan selama bertahun-tahun di penjara rahasia Central Intelligence Agency (CIA) di luar negeri.

Pada 2006, mereka dipindahkan ke Teluk Guantanamo untuk diadili di pengadilan keamanan khusus, yang dibentuk oleh mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush.

Turut didakwa adalah Encep Nurjaman yang juga dikenal sebagai Hambali.

Laporan New York Time sebagaimana dilansir The Star, menyebut Mohammed Farik dan Mohammed Nazir membuat kesepakatan dengan jaksa wilayah Guantanamo, karena menjadi kaki tangan serangan teroris di Bali.

Kasus tersebut kini disidangkan secara terpisah dari kasus Hambali. Sementara Hambali menghadapi dakwaan pembunuhan, terorisme dan konspirasi pada dua serangan 2002 dan 2003.

Dalam pernyataan pembelaan mereka, kedua WN Malaysia itu setuju untuk bersaksi melawan Hambali.

Tiga pelaku utama kasus bom Bali telah dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 2008. Sementara pelaku keempat, Ali Imron, dipenjara seumur hidup setelah meminta maaf dan menyatakan penyesalan atas perbuatannya.

(dna/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER