NATO Akan Latihan Perang 'Gila-gilaan', Buat Hadapi Rusia?

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2024 09:24 WIB
Pasukan NATO bersiap latihan perang 'gila-gilaan'. (AFP/ANDREI PUNGOVSCHI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bakal menggelar latihan perang 'gila-gilaan' dengan melibatkan 90 ribu tentara dari negara-negara anggota.

Latihan terbesar sejak 36 tahun silam itu diklaim untuk bersiaga menghadapi kekuatan raksasa di Eropa Timur, Rusia.

Komandan Tertinggi Sekutu NATO, Jenderal Amerika Serikat Christopher Cavoli, mengatakan latihan ini akan dimulai pekan depan dan bakal berlangsung hingga Mei.

Lebih dari 50 kapal dan kapal induk hingga kapal perusak akan ambil bagian dalam latihan.

Selain itu, lebih dari 80 jet tempur, helikopter, drone, dan setidaknya 1.100 kendaraan tempur termasuk 133 tank dan 533 kendaraan tempur infanteri juga akan dikerahkan.

Cavoli berujar latihan dengan julukan Steadfast Defender 2024 itu akan fokus pada pelaksanaan rencana regional NATO. Itu merupakan sebuah rencana pertahanan pertama yang telah disusun dalam beberapa dekade, yang merinci bagaimana aliansi akan menanggapi serangan Rusia.

NATO tidak menyebut nama Rusia dalam pengumumannya. Namun, dokumen strategis utamanya mengidentifikasi Rusia sebagai ancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan anggota NATO.

"Steadfast Defender 2024 akan menunjukkan kemampuan NATO untuk dengan cepat mengerahkan pasukan dari Amerika Utara dan bagian lain dari aliansi untuk memperkuat pertahanan Eropa," demikian keterangan NATO, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/1).

Ini merupakan latihan militer terbesar yang dilakukan NATO sejak Perang Dingin 1988 silam. Saat itu, NATO mengerahkan 125.000 tentara.

Kemudian pada 2018, NATO juga mengerahkan latihan bertajuk Trident Juncture, namun jumlah tentara yang dilibatkan lebih kecil yakni 50 ribu prajurit.

Dalam latihan perang berbulan-bulan ini, Swedia juga akan ikut ambil bagian. Swedia hingga kini belum kunjung bergabung dengan NATO.

Latihan ini nantinya akan terarah pada penyebaran pasukan reaksi cepat NATO ke Polandia di sisi timur aliansi.

Lokasi utama lainnya yaitu negara-negara Baltik yang dipandang paling berisiko terhadap serangan Rusia.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK