Militer Myanmar Bisa Pecah jika Eksekusi Mati 3 Jenderal yang Kalah

isa | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jan 2024 15:15 WIB
Junta militer Myanmar disebut tercerai-berai jika tetap mengeksekusi tiga jenderal mereka yang kalah dari pasukan pemberontak di negara bagian Shan.
Iliustrasi. Parade militer Myanmar. (AP/Aung Shine Oo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Junta militer Myanmar disebut tercerai-berai jika tetap mengeksekusi tiga jenderal mereka yang kalah dari pasukan pemberontak di negara bagian Shan.

Pernyataan itu disampaikan mantan perwira militer Myanmar, Win Naing Soe, yang membelot dari junta pimpinan Min Aung Hlaing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika para prajurit menyerah dihukum setelah dipulangkan, mereka bisa berpikir akan bergabung gerakan revolusi atau kabur," ujar Naing Soe, seperti dikutip dari the Irrawady.

Ia menilai hukuman berat itu jelas menambah lemah pasukan junta militer Myanmar.

Sebelumnya pada awal Januari ini terdapat enam perwira berpangkat brigadir jenderal menyerah dari Pasukan Aliansi Nasional Demkoratik Myanmar (MNDAA) di negara bagian Shan, dekat perbatasan China.

Keenam komandan tinggi berpangkat brigadir jenderal itu sebelumnya ditugaskan di pusat komando junta Myanmar Kokang di Kota Laukkai, Shan.

Total sekitar 2.400 tentara junta militer menyerah dari pasukan pemberontak. Sebanyak 200 perwira termasuk enam jenderal juga dipaksa menyerah.

Para anggota junta militer Myanmar tersebut dan keluarga dipersilakan meninggalkan Kota Laukkai.

Khusus enam jenderal tersebut dipulangkan ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

AFP melaporkan bahwa keenam jenderal itu segera ditangkap militer Myanmar.

Sementara itu, media Myanmar the Irrawady memberitakan bahwa tiga dari enam jenderal dijatuhkan vonis hukuman mati. Sumber junta mengatakan kepada media itu, sebanyak tiga lainnya menjalani hukuman seumur hidup.

Mereka yang dijatuhi hukuman mati antara lain Kepala Markas Militer Brigjen Moe Kway Thu, Plt Kepala Zona Administrasi Otonomo Kokang Brigjen Tun Tun Myint, dan Komandan Divisi 55 Brigjen Zaw Myo Win.

Mereka yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara Insein Yangon antara lain Brigjen Aye Min Oo, Brigjen Thaw Zin Oo, dan Brigjen Aung Zaw Lin. Masing-masing menjabat sebagai kepala pusat operasi 14, 16, dan 12 di Shan.

Keenam jenderal itu dituntut dengan undang-undang militer secara memalukan meninggalkan posisi mereka.

Mantan kapten angkatan darat Myanmar yang membelot Kaung Thu Win mengatakan kepada The Irrawady bahwa pihak militer menerapkan hukuman mati kepada prajurit yang meninggalkan medan perang.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER