Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyebut serangan terhadap anggota parlemen Bae Hyun Jin sebagai aksi terorisme.
"Terorisme terhadap politisi, yang merupakan wakil rakyat, tak berbeda dengan terorisme terhadap rakyat," demikian pernyataan Kantor Kepresidenan Korsel, Jumat (26/1), dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai penguasa Kekuatan Rakyat dan partai oposisi Demokrat juga menyampaikan komentar serupa. Mereka menyebut insiden itu sebagai "terorisme politik."
Pada Kamis, seorang anak berusia 15 tahun menyerang Bae di distrik kawasan elit Gangnam, Seoul. Anak tersebut menyerang berkali-kali bagian kepala anggota parlemen itu menggunakan batu.
Bae mengalami luka serius dan harus menjalani dua jahitan. Dia masih dirawat di rumah sakit dan sedang dalam masa pemulihan.
Serangan terhadap Bae berlangsung usai pemimpin partai Demokrat Lee Jae Myung ditikam di bagian leher saat berbicara ke awak media di Busan.
Polisi mengatakan penikaman terhadap Lee sudah direncanakan dengan cermat oleh penyerang.
Lee menjalani operasi setelah dia ditikam pada 2 Januari dan kembali bekerja sekitar dua minggu kemudian.
Sejumlah pihak menyebut serangan itu bertujuan ingin mencegah Lee menjadi calon presiden di pemilu April mendatang.
(isa/bac)