Sekjen PBB Bujuk Barat Bantu Lagi UNRWA Buntut Krisis Palestina

CNN Indonesia
Minggu, 28 Jan 2024 15:40 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres memohon kepada negara-negara pendonor agar kembali menyumbang dana bagi badan bantuan untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Sekjen PBB Antonio Guterres memohon kepada negara-negara pendonor agar kembali menyumbang bagi UNRWA. (AFP/Andrea Renault)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memohon kepada negara-negara pendonor agar kembali menyumbang dana bagi badan bantuan untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

"Saya memahami kekhawatiran mereka, saya sendiri ngeri dengan tuduhan ini, [tapi] saya sangat memohon kepada pemerintah yang telah menangguhkan kontribusi mereka untuk setidaknya menjamin kelangsungan operasi UNRWA," kata Guterres dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (28/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guterres mengatakan dugaan keterlibatan sejumlah staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober lalu jelas memiliki konsekuensi.

Namun, kata dia, puluhan ribu orang yang bekerja untuk UNRWA, yang berada di "situasi paling berbahaya bagi pekerja kemanusiaan", tidak boleh ikut dihukum.

"Kebutuhan mendesak dari penduduk putus asa yang mereka layani harus dipenuhi," ujar Guterres.

Dalam kesempatan itu, Guterres juga mengonfirmasi bahwa 12 staf UNRWA saat ini sedang diselidiki PBB. Sembilan di antaranya telah dipecat, satu tewas, dan identitas dua lainnya masih "diklarifikasi".

"PBB mengambil tindakan cepat menyusul tuduhan yang sangat serius terhadap beberapa staf UNRWA," ucap dia.

"Setiap staf PBB yang terlibat dalam aksi teror akan dimintai pertanggungjawaban termasuk melalui tuntutan pidana," sambung Guterres.

Sebelumnya, Israel menuding beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu di sejumlah wilayah Israel selatan. Serangan itu menewaskan nyaris 1.200 orang dari pihak Israel.

Setidaknya sembilan negara Barat satu persatu memutuskan untuk menangguhkan pemberian dana bantuan kepada UNRWA imbas tuduhan tersebut. Mereka antara lain Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Finlandia, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, dan Australia.



Meski begitu, dua negara Eropa yakni Irlandia dan Norwegia menegaskan bakal tetap memberikan bantuan kepada UNRWA dan rakyat Palestina di Gaza.

Sejak agresi Israel diluncurkan awal Oktober lalu, lebih dari 26.200 warga Gaza tewas dan 64.700 lainnya luka-luka. Mayoritas korban merupakan anak-anak dan perempuan.

Sebelum tuduhan ini, kondisi Gaza sudah sangat kritis terutama di Gaza selatan yakni Kota Khan Younis. Israel terus membombardir kota itu karena percaya bahwa para pemimpin Hamas bersembunyi di terowongan yang dibangun tepat di bawah kota.

Dengan penghentian bantuan dana bagi UNRWA, situasi kemanusiaan di Gaza tak bisa diperkirakan akan seburuk apa ke depan.

(blq/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER