Liga Arab turut mengkritik keputusan Amerika Serikat dan negara sekutunya yang menangguhkan pendanaan untuk Badan Pengungsi PBB di Palestina (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees/UNRWA).
Dalam rilis resmi, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyatakan penangguhan pendanaan ini bertujuan mengabaikan bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampanye ini bukan hal baru, melainkan bertujuan untuk membubarkan kerja badan bantuan yang melayani jutaan pengungsi Palestina," kata Gheit, dikutip Anadolu Agency, Minggu (28/1).
Gheit memperingatkan bahwa penangguhan pendanaan untuk UNRWA di tengah serangan Israel berarti membiarkan warga Palestina semakin kelaparan dan terpaksa mengungsi.
"Dan mewujudkan Israel menghilangkan perjuangan mereka (bangsa Palestina) untuk selamanya," ujar Gheit.
Sejumlah negara memutuskan untuk menangguhkan hingga menyetop bantuan dana ke UNRWA, usai Israel menuding badan ini terlibat dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu.
AS menjadi negara pertama yang menyetop pendanaan tersebut. Kanada, Jerman, Italia, Prancis, Swiss, Australia, Kanada, Belanda, Finlandia, dan Jepang lalu melakukan langkah serupa.
UNRWA sementara itu menyatakan telah memecat staf mereka yang diduga terlibat serangan.
Keputusan penangguhan itu muncul usai Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memenangkan gugatan Afrika Selatan terhadap Israel yang dituduh melakukan genosida.
ICJ meminta Israel melakukan segala cara untuk mencegah genosida di Palestina dan menghukum siapa pun yang terlibat aksi tersebut.
(isa/dna)