KILAS INTERNASIONAL

Syarat Gencatan Hamas sampai Tentara Israel Nyamar Dokter Serang RS

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2024 06:48 WIB
Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina menjadi sorotan berita internasional pada Selasa (30/1). Ilustrasi. (REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina menjadi sorotan berita internasional pada Selasa (30/1).

Berikut kilas berita internasional:

Hamas Ajukan Syarat Siap Gencatan Senjata dengan Israel

Anggota biro politik Hamas Mohammad Nazzal buka suara soal proposal Paris, yang membahas usulan gencatan senjata antara Israel-Hamasdan pertukaran sandera.

Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh telah menerima proposal itu. Kelompok ini juga telah mempelajarinya, demikian dikutip CNN.

Mereka lalu menekankan "prioritas Hamas adalah stop agresi penarikan seluruh pasukan Israel dari Gaza."

Alasan Presiden Bongbong Dukung-Mau Ubah Konstitusi Filipina

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atau dikenal sebagai Bongbong, mengatakan konstitusi negara soal masa jabatan presiden harus diubah demi mendukung perekonomian negara.

Bongbong menyebut perubahan konstitusi ini diperlukan, salah satunya demi menarik investor asing ke negara tersebut.

"[Konstitusi perlu diubah] untuk dunia yang terglobalisasi," ujar dia pada pekan lalu, dikutip Reuters.

Pemutihan Kabinet China, Xi Jinping Pecat Bos Peneliti Roket Terkemuka

Presiden Xi Jinping memecat seorang kepala penelitian roket terkemuka, Wang Xiaojun, dari keanggotaan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC) yang merupakan salah satu lembaga politik utama pemerintah.

Pemecatan Wang ini menambah panjang daftar pejabat yang dipecat dari keanggotaan Partai Komuni China hingga jabatan di pemerintahan di tengah pembersihan yang dilakukan Xi dalam beberapa bulan ini.

Dikutip kantor berita Xinhua pada Selasa (30/1), Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China memecat Wang Xiaojun sebagai anggota dalam pertemuan pada 29 Januari lalu. Namun, kantor berita itu tak menjabarkan alasan pemecatan tersebut.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK