100 Jasad Tanpa Identitas Korban Agresi Israel Dikubur Massal di Gaza

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2024 15:29 WIB
Sekitar 100 jenazah warga Palestina korban agresi Israel dimakamkan di kuburan massal di Gaza pada Selasa (30/1).
Otoritas Palestina kembali mengubur 100 jenazah korban agresi Israel di Gaza. Foto: AFP/MOHAMMED ABED
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 100 jenazah warga Palestina tanpa identitas dimakamkan di kuburan massal di Gaza pada Selasa (30/1), usai diserahkan oleh pemerintah Israel.

Otoritas Palestina mengatakan mayat-mayat itu adalah korban perang Israel dan kelompok Hamas, termasuk mereka yang menjadi korban saat pasukan Israel menyerbu Gaza.

"Mereka dikuburkan secara anonim sesuai Syariat Islam. Kami tidak tahu di mana mereka tewas atau bahkan nama mereka," kata Abu Taha selaku dokter yang ikut menguburkan jenazah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abu Taha mengatakan sekitar 100 jenazah itu telah difoto sebelum dimakamkan dan luka-luka para korban juga telah didokumentasikan.

"Insyaaallah setelah perang berakhir, tes DNA dan tes lainnya akan dilakukan. Namun saat ini sangat sulit untuk melakukan tes yang diperlukan untuk mengidentifikasi nama dan identitas orang yang tewas," ujarnya kepada Reuters.

Pejabat kesehatan di Gaza mengonfirmasi telah menerima 100 jenazah termasuk jenazah yang masih utuh, hanya separuh, dan sebagian tubuh.

Mayat-mayat tersebut diserahkan di penyeberangan Kerem Shalom yang dikontrol Israel antara Israel dan Gaza.

Agresi Israel ke Palestina hampir memasuki bulan keempat, sejak dimulai pada 7 Oktober lalu. Hingga kini nyaris 27 ribu warga sipil tewas, di mana sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Pekan ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tak akan menarik pasukan dari Jalur Gaza, di tengah isu negosiasi upaya gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Dalam pernyataan yang dirilis Kantor Perdana Menteri, Netanyahu menegaskan dirinya jelas dan konsisten bakal mencapai kemenangan di Gaza.

"Bahwa akan ada kemenangan mutlak atas Hamas dalam perang ini," demikian pernyataan Kantor PM, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (31/1).

Sebelumnya, pembicaraan mengenai usulan gencatan senjata Israel dengan Hamas disebut membuahkan hasil positif. Pembicaraan itu melibatkan pejabat Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Israel.

Pembicaraan itu salah satunya membahas soal pembebasan sandera dari kedua belah pihak. Dalam usulan gencatan senjata terbaru ini, disebut bahwa akan ada jeda pertempuran selama 45 hari dan pembebasan 35 sandera Israel dengan barter 4.000 tahanan Palestina.

Saat ini, usulan itu disebut tengah diajukan ke pemimpin Hamas.



(dna/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER