Pilu Bayi 2 Bulan Meninggal Dunia Akibat Krisis Kelaparan di Gaza

CNN Indonesia
Senin, 26 Feb 2024 12:33 WIB
Bayi berumur dua bulan di Gaza meninggal dunia karena kelaparan dan gizi buruk di tengah agresi Israel.
Ilustrasi. Anak-anak di Gaza mengalami gizi buruk di tengah agresi Israel. Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang bayi Palestina berumur dua bulan meninggal dunia karena kelaparan di wilayah Gaza utara.

Kantor berita Shehab melaporkan bayi bernama Mahmoud Fattouh itu meninggal di Rumah Sakit al-Shifa Gaza pada Jumat (23/2) lalu. Dalam sebuah video terlihat bayi kurus itu terengah-engah di ranjang rumah sakit.

Salah satu paramedis yang membawa bayi itu ke rumah sakit mengatakan Mahmoud meninggal karena kurang gizi akut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat seorang wanita menggendong bayinya sambil berteriak minta tolong. Bayinya tampak pucat," kata paramedis dalam video itu, dilansir Al Jazeera.

"Kami membawanya ke rumah sakit dan dia ditemukan menderita kekurangan gizi akut. Staf medis membawanya ke ICU. Bayi tersebut tidak diberi susu selama berhari-hari, karena susu bayi sama sekali tidak ada di Gaza," imbuhnya.

Kematian Mahfoud terjadi ketika Israel terus melancarkan serangan di Gaza dan mengabaikan serungan internasional untuk mengizinkan lebih banyak penyaluran bantuan ke Gaza.

Israel hanya membuka satu pintu masuk bantuan kemanusiaan pada bulan Desember. Namun lembaga-lembaga bantuan mengatakan pasukan Israel melakukan pemeriksaan ketat pada penyaluran bantuan itu, bahkan menghambat masuknya truk makanan ke Gaza.

Meski pasokan bantuan sampai di Gaza, para relawan mengaku tak bisa langsung mengambil barang atau mendistribusikannya karena ancaman keamanan.

Kepala Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, Dr Hussam Abu Safiya, mengaku telah melihat banyak kematian di kalangan anak-anak terutama bayi baru lahir.

"Tanda-tanda kelemahan dan pucat terlihat pada bayi baru lahir karena ibunya kekurangan gizi. Banyak anak meninggal dalam beberapa minggu terakhir, jika kita tidak segera mendapat bantuan yang tepat," ungkap Abu Safiya.

Meski situasi mengerikan, badan bantuan Perserikatan Bangsa Bangsa juga tak mampu memberi bantuan. Program Pangan Dunia mencoba melanjutkan pengiriman bantuan ke Gaza pekan lalu, namun ditunda karena ditembaki pasukan Israel.

Sebelum perang, hanya 0,8 persen anak-anak di bawah usia lima tahun di Gaza yang dianggap kekurangan gizi menurut PBB.

"Penurunan status gizi penduduk dalam tiga bulan ini belum pernah terjadi sebelumnya secara global," demikian laporan PBB.

Hingga kini hampir 30 ribu warga sipil di Gaza tewas akibat genosida Israel sejak Oktober 2023 lalu. Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.



(dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER