Presiden Vietnam Mundur di Tengah Gejolak Kasus Korupsi

CNN Indonesia
Kamis, 21 Mar 2024 14:05 WIB
Presiden Vietnam Vo Van Thuong resmi mundur dari jabatannya setelah terbongkar kasus korupsi gede-gedean di negaranya.
Presiden Vietnam Vo Van Thuong mundur saat kasus korupsi gede-gedean di negaranya. (AFP/JOSH EDELSON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, resmi mengundurkan diri dari jabatannya di saat upaya pemberantasan korupsi besar-besaran di negaranya.

Partai Komunis Vietnam telah menerima surat pengunduran diri Thuong pada Rabu (20/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan CNN, Komite Partai Pusat, sebuah badan pembuat keputusan utama di Vietnam yang dikuasai Partai Komunis, telah menyetujui pengunduran diri Thuong.

Pemerintah Vietnam menyatakan Thuong telah melanggar aturan partai dan bahwa hal itu "berdampak negatif terhadap opini publik, memengaruhi reputasi partai, negara, dan dirinya secara pribadi."

Kendati begitu, pemerintah tak merinci alasan Thuong mundur.

Pengunduran diri Vo ini terjadi di tengah gejala politik yang belakangan terjadi di negara itu.

Peristiwa ini pun disebut-sebut berkaitan dengan kampanye anti-suap, yang bertujuan memberantas korupsi yang marak di Vietnam. Namun, kampanye itu juga dipandang para kritikus sebagai alat pertikaian politik.

Investor dan diplomat asing berulang kali menuding kampanye anti-suap ini memperlambat pengambilan keputusan di Vietnam.

Pengunduran diri Thuong ini juga mencuat beberapa hari setelah polisi Vietnam mengumumkan penangkapan tersangka atas kasus dugaan korupsi satu dekade lalu yang dilakukan mantan Kepala Provinsi Quang Ngai, yang menjabat saat Thuong masih menjadi ketua partai di sana.

Kasus korupsi di Vietnam memang sedang marak-maraknya belakangan ini. Salah satu kasus yang sempat menggegerkan publik yaitu penggelapan dana sebesar US$12,4 miliar atau setara dengan Rp192 triliun oleh seorang pengembang properti.

Dalam laporan DW, nilai kerugian di negara komunis tersebut dianggap sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Angka itu juga lebih tinggi dari tiga persen Gross Domestic Product (GDP) Vietnam.

(bac/blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER