Update Penembakan di Moskow: 139 Tewas, Rusia Tangkap 3 Tersangka Lagi

val | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mar 2024 15:57 WIB
Salah satu tersangka penembakan massal di Moskow yang ditangkap Rusia. (AFP/OLGA MALTSEVA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas berwenang Rusia menetapkan tiga tersangka lainnya imbas penembakan massal yang memakan korban jiwa hingga 139 orang.

Kabar tersebut disampaikan oleh pengadilan negeri distrik Basmany, Rusia pada Selasa (25/3).

Berikut update terkini penembakan massal di Balai Kota Moskow yang dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber.

Korban tewas 139 orang

Komite Investigasi Rusia mengungkapkan jumlah korban tewas bertambah menjadi 139 orang.

Dua orang korban terkini dinyatakan meninggal di rumah sakit. Sementara itu, 75 orang lainnya yang terluka berhasil dilarikan ke rumah sakit dan telah diidentifikasi, termasuk dua orang anak.

Rusia tangkap tiga tersangka lagi

Otoritas Rusia mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil meringkus tiga tersangka lagi pada Senin (26/3).

Pengadilan negeri distrik Basmany menjatuhkan sanksi untuk ketiga tersangka yang diduga tergabung dalam satu keluarga, seperti dilansir dari TASS.

Ketiganya yakni kakak beradik Aminchon Islomov, Divolar Islomov, dan Isroil Islomov sebagai sang ayah. Kakak beradik tersebut teridentifikasi sebagai warga negara Rusia, sedangkan ayahnya merupakan warga negara Tajikistan.


Kecurigaan Putin terhadap Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin curiga Ukraina menjadi dalang serangan kelompok Islam radikal di Crocus City Hall Moskow pada Jumat lalu.

Putin menduga serangan itu dilakukan oleh kelompok Islam radikal yang telah lama memperjuangkan ideologi mereka.

"Tentu saja perlu dijawab pertanyaannya, mengapa setelah melakukan kejahatan, para teroris mencoba pergi ke Ukraina? Siapa yang menunggu mereka di sana?" kata Putin dalam siaran televisi, dikutip AFP, Selasa (26/3).

Putin mengarahkan pandangannya ke Ukraina yang mencurigai adanya keterlibatan dari negara tersebut.

Hingga kini, Kremlin menyatakan penyelidikan masih terus berlangsung dan belum ada skenario spesifik yang dirilis ke publik.

(bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK