Kapal kargo yang pada Selasa (26/3) menabrak jembatan Francis Scott Key hingga roboh ternyata berasal dari Singapura.
Perusahaan manajemennya, Synergy Marine, melaporkan kapal sepanjang 948 kaki itu mengalami kehilangan propulsi sesaat dan sempat menjatuhkan jangkar, sebagai bagian dari prosedur darurat, sebelum akhirnya tabrakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal yang mengangkut 22 awak itu menabrak salah satu pilar jembatan hingga merobohkan nyaris seluruh bagian jembatan.
Gubernur negara bagian Maryland, Amerika Serikat, Wes Moore, mengatakan setidaknya enam orang masih hilang imbas insiden ini. Seluruhnya diduga telah meninggal dunia jika mempertimbangkan kondisi sungai yang dingin dan dalam.
Dari delapan orang yang tenggelam, dua di antaranya berhasil diselamatkan. Salah satu korban kini dirawat di rumah sakit karena mengalami luka parah.
Insiden ini pun mau tak mau berdampak pada operasional pengiriman barang di Pelabuhan Baltimore. Jalur pelayaran di sekitar pelabuhan terpaksa ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Menteri Transportasi Pete Buttigieg mengatakan penutupan jalur pelayaran tersibuk di AS tersebut bisa sangat berdampak pada rantai pasokan.
Pasalnya, Pelabuhan Baltimore menangani kapal-kapal kargo yang lebih banyak daripada pelabuhan di AS lainnya. Pada 2022, tercatat ada lebih dari 750 ribu kapal kargo yang beroperasi di sana.
(blq/bac)