Bongbong Marcos soal Konflik di LCS dengan China: Kami Tidak Takut

CNN Indonesia
Kamis, 28 Mar 2024 19:00 WIB
Presiden Filipina Bongbong Marcos menegaskan tidak akan tunduk atas tindakan agresif China di Laut China Selatan.
Presiden Filipina Ferdinand Bongbong Marcos buka suara soal situasi panas di Laut China Selatan. Foto: Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. menegaskan akan mengambil tindakan yang proporsional atas serangan ilegal, agresif dan berbahaya yang dilakukan China di perairan Laut China Selatan.

"Kami tidak ingin berkonflik dengan negara mana pun, terlebih lagi dengan negara yang mengaku sebagai teman kami," kata Presiden Marcos dalam unggahannya di Facebook.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun kami tidak akan takut untuk diam, tunduk, atau pasrah," imbuhnya, dilansir dari Reuters. Namun 'Bongbong' tidak merinci tindakan apa saja yang termasuk dalam sikap itu.

Filipina sangat marah atas tindakan yang mereka sebut sebagai "agresi berulang" oleh coast guard China dan kapal penangkap ikan sekutunya di sekitar perairan sengketa Laut China Selatan, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusif Manila sepanjang 200 mil.

Marcos mengatakan dia telah bertemu dengan para pejabat pertahanan dan keamanan, dan telah berkomunikasi dengan "teman-teman di komunitas internasional".

"Mereka telah menawarkan bantuan kepada kami mengenai apa yang dibutuhkan Filipina untuk melindungi dan mengamankan kedaulatan dan yuridiksi kami, sekaligus memastikan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik," ujar Marcos.

China sebelumnya telah memperingatkan Filipina untuk "berperilaku hati-hati" dan mengupayakan dialog. China juga menyebut hubungan diplomatiknya dengan Filipina "berada di persimpangan jalan" karena konfrontasi antara penjaga pantai mengenai klaim di LCS.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa klaim China tak memiliki dasar hukum.



(dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER