Staf United Nations Children's Fund (Unicef) Tess Ingram mengungkapkan pengalaman horor saat mobilnya ditembaki pasukan militer Israel. Kala itu, ia tengah mengirimkan bantuan untuk warga Palestina di Gaza bagian utara.
Dikutip dari Al Jazeera, Ingram menceritakan mobil-mobil bermuatan logistik bantuan sedang berada di titik tunggu sebelum ke pos pemeriksaan. Namun, tembakan datang dari arah pos pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang menunggu di sana ketika terjadi baku tembak di sekitar lokasi. Tembakan datang dari arah pos pemeriksaan ke arah warga sipil yang kemudian lari dari pos pemeriksaan dan tembakan mengenai kami," kata Ingram yang merupakan Juru Bicara Unicef itu kepada Al Jazeera, Kamis (11/4).
Ia menambahkan, tiga peluru menghantam mobil yang ditumpanginya. Ingram menyebut penembakan tersebut telah dilaporkan ke pihak berwenang.
Ingram menuturkan peristiwa itu tercatat sebagai adalah insiden paling serius yang pernah dialami staf UNICEF sejak agresi Israel di Palestina.
"Keselamatan tidak terjamin bahkan ketika kita mengambil semua langkah yang diperlukan seperti yang kita lihat dalam insiden tragis World Central Kitchen. Ini merupakan contoh lain," kata dia.
Menurut Ingram, misi tersebut telah disepakati dan otoritas Israel mengetahui tentang konvoi tersebut.
Pasca penembakan, Israel terus menunda konvoi tersebut dan hingga akhirnya mobil bantuan terpaksa kembali ke Rafah.
"Jadi persediaan bantuan itu tidak sampai ke anak-anak di Gaza utara," ucap dia.
(pop/tsa)