Perang Iran-Israel, Apa Peran China Redam Konflik Timur Tengah?

CNN Indonesia
Selasa, 16 Apr 2024 18:34 WIB
Serangan balasan Garda Revolusi Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) lalu menjadi upaya yang meningkatkan ketegangan konflik di kawasan Timur Tengah.
Ilustrasi. Bendera China. (istockphoto/blackred)
Jakarta, CNN Indonesia --

Serangan balasan Garda Revolusi Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) lalu menjadi upaya yang meningkatkan ketegangan konflik di kawasan Timur Tengah.

Tindakan yang melibatkan ratusan pesawat nirawak dan rudal itu membuat China menyuarakan "keprihatinan mendalam". Namun, Beijing turut buka suara dan memuji Iran karena mampu menangani situasi dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian, bahwa Beijing menghargai Iran yang tak menargetkan sejumlah negara regional dan tetangga.

"China menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk bersikap tenang dan menahan diri, untuk mencegah eskalasi lebih lanjut," demikian pernyataan Kemlu China, seperti dikutip CNN.

"China menyerukan kepada komunitas internasional, terutama negara-negara berpengaruh, untuk memainkan peran konstruktif demi perdamaian dan stabilitas kawasan," lanjutnya.


Melihat China sebagai negara adidaya, lantas sekuat apa pengaruhnya terhadap konflik di Timur Tengah?

Beberapa ahli mengungkapkan bahwa China mempunyai peran lebih besar terhadap Iran.

"Di atas kertas, China memiliki potensi pengaruh yang besar terhadap Iran," ucap asisten profesor di Universitas Groningen Belanda, William Figueroa.

Sejauh ini, China telah menjadi mitra dagang Iran selama dekade terakhir. Berbagai perusahaan China pun turut menyediakan peralatan keamanan untuk Iran.

Terlebih, China juga membantu upaya normalisasi hubungan antara Arab Saudi dengan Iran pada tahun lalu.

Menurut publikasi jurnal yang ditulis Institut Perdamaian Amerika Serikat, menyatakan bahwa peran China sebagai perantara normalisasi dua rival Timur Tengah tersebut dianggap penting dan strategis bagi pengaruh diplomatiknya.

"Beijing perlu menjaga aliran bebas minyak dari wilayah tersebut," demikian ditulis dalam jurnal tersebut.

Namun, Figueroa menilai bahwa sulit bagi China menggunakan praktiknya untuk memengaruhi sikap Iran.

Meski China sudah menjejakkan pengaruh ekonomi dan politik di Timteng, namun para pengamat menilai "mengekang Iran" dalam konflik yang sedang berlangsung bisa menjadi tugas yang sulit bagi China.

"Meskipun mereka senang berperan dalam perundingan, kenyataannya mereka tidak memiliki kekuatan koersif yang nyata di kawasan dan tetap tertarik pada inisiatif perdagangan dan diplomasi. Mereka menyadari hal ini dan tidak ingin memaksakan diri seperti yang mereka yakini telah dilakukan oleh AS," ujar Figueroa

Ini mengapa China merasa tidak ingin mengambil risiko lebih lanjut dengan menghindari campur tangan dalam politik Timur Tengah.

Selain itu, kiprah China di Timur Tengah menjadi upaya peningkatan pengaruh yang relatif mudah bagi Beijing dan hanya memiliki sedikit potensi kerugian.

Kendati demikian, Beijing menempatkan di berbagai upaya diplomatis yang hampir tidak menimbulkan risiko bagi negaranya.

(val/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER