Israel Bersumpah Tingkatkan Kekuatan Militer untuk Serang Hamas

CNN Indonesia
Senin, 22 Apr 2024 04:15 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya akan meningkatkan kekuatan militernya terhadap kelompok militan Hamas.
Ilustrasi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya akan meningkatkan kekuatan militernya terhadap kelompok militan Hamas. (Foto: via REUTERS/POOL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya akan meningkatkan kekuatan militernya terhadap kelompok militan Hamas. Menurutnya hal ini sebagai upaya untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan.

"Dalam beberapa hari mendatang kami akan meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Hamas karena ini adalah satu-satunya cara untuk membebaskan para sandera kami," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, mengutip AFP, Minggu (21/4).

Ia juga mengancam akan "memberikan pukulan tambahan dan menyakitkan" tanpa merincinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun ada kecaman internasional, Netanyahu berulang kali mengatakan bahwa militer Israel akan melancarkan serangan darat ke Rafah. Wilayah yang berada di selatan Gaza ini merupakan tempat lebih dari 1,5 juta orang Palestina mengungsi.

Militer Israel mengatakan beberapa sandera yang diculik dari Israel selatan selama serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang ditahan di Rafah.

Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi pada hari Minggu bahwa "kepala staf telah menyetujui langkah-langkah selanjutnya untuk perang," tanpa memberikan rincian.

"Pada hari Paskah, akan ada 200 hari penawanan bagi para sandera. Kami akan bertempur sampai kalian kembali ke rumah kami," kata dia.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Israel masih terus menyerang Gaza. Sampai dengan Minggu (21/4), serangan Israel di Gaza menewaskan 34.097 warga Palestina

Serangan ini juga mendesak 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, 60 persen infrastruktur daerah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

[Gambas:Video CNN]



(tim/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER