Dokter Senior di Gaza Meninggal dalam Penjara Israel

CNN Indonesia
Jumat, 03 Mei 2024 05:30 WIB
Ilustrasi RS Al-Shifa. Kepala ortopedi Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, meninggal dalam tahanan Israel. Ia diduga disiksa Israel saat dalam penjara. (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala ortopedi Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, meninggal dalam tahanan IsraelPalestina menduga dokter senior bernama Adnan Ahmed Atiya al-Barsh disiksa Israel lebih dari empat bulan dalam penjara.

Kelompok advokasi, Komite Urusan Tahanan Palestina dan Palestinian Prisoners Club, dalam pernyataan bersama mengungkapkan Adnan Ahmed Atiya al-Barsh meninggal di penjara Ofer yang dikelola Israel di Tepi Barat.

Dalam pernyataan tersebut, seperti diberitakan AFP pada Kamis (2/5), mereka menjelaskan Barsh yang berusia 50 tahun ditangkap bersama dokter-dokter lainnya di RS Al-Awda dekat kamp pengungsi Jabalia, Gaza Utara pada Desember 2023.

Barsh kemudian dinyatakan meninggal dunia pada 19 April, tanpa mendetailkan penyebabnya, "Jenazahnya masih ditahan."

Selain itu, ada pula tahanan lain yang bernama Ismail Abdel Bari Rajab Khadir yang berusia 33 tahun juga meninggal dalam tahanan Israel. Jasad Khadir sudah dikembalikan ke Gaza pada 2 Mei.



Ia menjadi bagian dari pemulangan rutin para tahanan oleh tentara melalui penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, kata kelompok tersebut.

Kelompok advokasi itu juga menyuarakan dugaan penyiksaan warga Palestina yang ditahan Israel. Tak hanya itu, Barsh dan Khadir juga disebut "meninggal akibat penyiksaan."

"Kematian Barsh adalah bagian dari penargetan sistematis terhadap dokter dan sistem kesehatan di Gaza," bunyi pernyataan tersebut.

Terpisah, tentara Israel tak banyak berkomentar ketika dimintai konfirmasi mengenai kematian Barsh dan dugaan penyiksaan.

"Kami saat ini tidak mengetahui adanya insiden (yang) seperti itu," kata militer Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan kematian ahli bedah tersebut sama dengan "pembunuhan", dan mengungkapkan jumlah petugas kesehatan yang terbunuh di Gaza menjadi 492 sejak perang meletus hampir tujuh bulan lalu.

Telah terjadi operasi militer Israel berulang kali di sekitar rumah sakit Gaza yang menyebabkan kerusakan parah.

Sementara itu, berdasarkan kelompok advokasi Palestina itu, kematian terbaru dari Barsh dan Ismail menjadikan jumlah orang yang tewas dalam tahanan Israel menjadi 18 sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Semakin panasnya gempuran di Gaza setelah Israel membalas serangan Hamas yang menewaskan 1.170 orang. Namun, balasan Israel hingga kini sudah menewaskan sedikitnya 34.596 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Di sisi lain, Israel memperkirakan 129 warga mereka ditangkap dan masih berada di Gaza. Militer Israel menyebut 34 di antaranya sudah tewas.

(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK