Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Qatar.
Pertemuan itu terungkap berdasarkan unggahan Anwar di media sosial Facebook pada Selasa (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Anwar menegaskan dukungan Malaysia terhadap kelompok Hamas Palestina. Ia juga menyatakan rasa senangnya lantaran Hamas bersedia membebaskan para sandera dan menerima rencana perdamaian yang diajukan negara-negara Arab.
Anwar juga mendesak agar Israel, di sisi lain, segera menghentikan serangan terhadap warga Palestina, melepaskan para tahanan, serta menyepakati usulan perdamaian.
"Malaysia bakal terus berkomitmen untuk memainkan peran kami di level internasional guna mengakhiri serangan di Rafah," kata Anwar, seperti dikutip The Straits Times, Selasa (14/5).
Dalam kesempatan yang sama, Anwar juga menyampaikan belasungkawa atas tewasnya sejumlah anggota keluarga Haniyeh imbas agresi di Gaza.
Tiga anak Haniyeh yang beroperasi di sayap kanan Hamas tewas dalam serangan udara Israel pada April. Empat cucu Haniyeh juga tewas buntut serangan Zionis.
Anwar Ibrahim merupakan salah satu pemimpin negara yang memiliki hubungan dekat dengan Palestina. Para pemimpin Malaysia sebetulnya sudah lama punya sejarah panjang yang baik dengan Hamas.
Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 35 ribu warga Palestina. Mayoritas anak-anak dan perempuan.
Saat ini, warga Palestina sedang menghadapi bencana kemanusiaan paling parah karena tak ada tempat bagi mereka untuk berlindung seiring dengan serangan-serangan Zionis di Rafah.
Rafah merupakan kota ujung selatan Gaza yang menjadi tempat pengungsian 1,3 juta warga Palestina imbas agresi. Menurut militer Israel, setidaknya 300 ribu orang telah meninggalkan Rafah sejak 6 Mei, kala Israel membombardir Gaza utara.
(blq/bac)