AS Minta Israel Lindungi Warga Sipil usai Serangan di Kamp Rafah

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mei 2024 00:15 WIB
AS meminta Israel lindungi warga sipil, usai pasukan militer Zionis menyerang kamp pengungsian di Rafah hingga menewaskan 45 warga Palestina.
Para korban serangan Israel ke kamp Rafah, Palestina. (AFP/EYAD BABA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat meminta Israel untuk memastikan perlindungan bagi warga sipil, usai pasukan militer Zionis menyerang kamp pengungsian di Rafah hingga menewaskan 45 warga Palestina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan Israel memiliki hak untuk memberantas Hamas karena kelompok milisi Palestina tersebut bertanggung jawab dalam serangan sejumlah kota Israel 7 Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, Negeri Zionis harus menjamin perlindungan terhadap warga sipil dalam setiap operasi militernya di Rafah.

"Kami memahami bahwa serangan ini menewaskan dua senior Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap warga sipil Israel. Tapi seperti yang sudah kami jelaskan, Israel harus mengambil setiap tindakan pencegahan guna melindungi warga sipil," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip Reuters.

Komentar ini dilontarkan setelah Washington mendapat banyak tekanan global buntut aksi Israel di wilayah selatan Gaza itu. Pasalnya, Rafah merupakan rumah bagi jutaan warga Palestina yang mengungsi imbas agresi.

[Gambas:Video CNN]

AS sendiri sebetulnya sudah sejak lama memperingatkan Israel untuk berhenti mencoba menyerang Rafah. Namun, Israel berdalih bahwa serangan mereka menargetkan Hamas alih-alih penduduk.

Dalam serangan pada Minggu (26/5), Israel mengklaim dua pejabat senior Hamas tewas.

Serangan ini pada kenyataannya bukan cuma menyasar Hamas, tetapi juga kamp pengungsian warga sipil. Tenda-tenda di pengungsian terbakar imbas serangan udara Israel.

Banyak anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia tewas akibat kebakaran tersebut.

Berbagai negara pun mengutuk keras serangan Israel ini. Salah satunya Prancis, yang menyatakan kemarahan dan mendesak seluruh pihak yang bertikai menghormati penuh hukum internasional dan segera melakukan gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya menyatakan bahwa serangan di kamp pengungsian ini merupakan sebuah "kesalahan tragis".

"Meskipun kami telah melakukan upaya terbaik untuk tidak merugikan mereka yang tidak terlibat, sayangnya kesalahan tragis terjadi tadi malam. Kami sedang menyelidiki kasus ini," kata Netanyahu tentang serangan tersebut dalam pidatonya di Knesset Israel, Senin (27/5), seperti dilansir CNN.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER