Hamas Ogah Lanjut Nego Gencatan Senjata sebelum Israel Setop Agresi

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mei 2024 20:31 WIB
Hamas menyebut negosiasi kesepakatan lengkap soal gencatan senjata baru lanjut jika Israel setop agresi.
Anak-anak Palestina jadi korban agresi keji Israel di Jalur Gaza. Foto: REUTERS/Hatem Khaled
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok Hamas enggan meneruskan negosiasi gencatan senjata, sebelum Israel berhenti menggempur Gaza.

Hamas menyampaikan sikap mereka ke mediator yakni Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir pada hari ini, Jumat (31/5).

"Jika penjajah berhenti melakukan perang dan agresi ke rakyat kami di Gaza, maka kami siap mencapai kesepakatan lengkap termasuk pertukaran yang komprehensif," demikian menurut Hamas, dikutip Al Jazeera, Jumat (31/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan lengkap yang dimaksud adalah pertukaran sandera di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Hamas dan faksi-faksi di Palestina, lanjut mereka, tak akan bersedia terlibat dalam keberlangsungan negosiasi mengingat agresi yang dilakukan Israel terhadap warga sipil.

Lebih lanjut, Hamas mengaku selama ini mereka mengikuti negosiasi dengan "fleksibilitas" dan semangat positif.

Pernyataan Hamas muncul usai Israel menggempur habis-habisan Rafah. Israel berdalih itu "tak disengaja" karena semula menargetkan kompleks pejabat Hamas.

Namun serangan udara itu justru membakar tenda-tenda pengungsian di Rafah, dan menyebabkan ribuan pengungsi harus kehilangan tempat untuk bernaung.

Imbas serangan mereka, sekitar 50 orang tewas. Tak lama setelah itu, Israel mengumumkan menguasai Koridor Philadelphi sepanjang 14 km di perbatasan Gaza-Mesir.

Pasukan Zionis menuduh koridor itu digunakan Hamas untuk menyelundupkan senjata.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023. Selama operasi, lebih dari 36.000 warga di Palestina meninggal.



(isa/dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER