Wilayah utara Israel dilanda kebakaran hebat usai diserang serentetan roket hingga drone oleh kelompok milisi Lebanon, Hizbullah.
Media lokal melaporkan beberapa rumah terbakar imbas serangan tersebut. Pasukan militer pun mengirim perlengkapan dan prajurit ke perbatasan guna membantu memadamkan api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Api menyebar begitu cepat lantaran musim panas yang belakangan melanda kawasan itu. Setidaknya enam prajurit cadangan mengalami luka ringan saat memadamkan api.
"Pasukan menguasai lokasi kebakaran dan saat ini tak ada warga yang berisiko terancam," demikian keterangan militer Israel, seperti dikutip Reuters.
Pada Senin (3/6), otoritas taman Israel melaporkan bahwa kebakaran ini telah melalap ratusan hektar lahan.
Petugas pemadam kebakaran pun berupaya memadamkan api hingga larut malam di sejumlah lokasi, salah satunya Kota Kiryat Shmona. Polisi sejauh ini telah menutup jalan-jalan di perkotaan dan mengimbau warga yang masih di daerah tersebut untuk segera mengungsi.
Penduduk Israel yang tinggal perbatasan dekat Lebanon sendiri telah dievakuasi beberapa bulan lalu setelah konflik Israel-Hizbullah memanas.
Hizbullah meluncurkan serentetan roket dan drone ke markas militer Israel di Galilee pada Senin. Kelompok milisi Lebanon ini juga menyatakan telah menembak puluhan roket Katyusha ke beberapa target di Dataran Tinggi Golan.
Sirene pun meraung beberapa kali di wilayah utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon. Warga berbondong-bondong menyelamatkan diri ke shelter pengungsian.
Peluncuran roket hingga drone ini merupakan lanjutan dari serangan Hizbullah sejak Minggu (2/6). Sejumlah wilayah Israel seperti Nahariya dan Liman menjadi target serangan Hizbullah ini.
Hizbullah menyebut serangan itu diluncurkan untuk membalas serangan drone Israel di Zrariyeh yang menewaskan satu prajurit Hizbullah.
(blq/bac)