Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut akan berkunjung ke Amerika Serikat bulan depan sekaligus menyampaikan pidato di depan Kongres.
Salah satu sumber Israel mengatakan Netanyahu telah menerima undangan dari pemimpin Partai Republik dan Demokrat untuk pidato pada 24 Juli.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat yang dikirim, para pemimpin partai di Kongres dan DPR meminta Netanyahu menyampaikan pesan-pesan solidaritas terkait serangan Hamas ke Israel dan upaya mereka mempertahankan diri.
"Terutama karena Hamas terus menahan sandera warga Amerika dan Israel," demikian kutipan surat itu, dikutip AFP, Jumat (7/6).
Rencana kunjungan Netanyahu muncul setelah Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, meminta Israel menggelar pemilu baru. Ini merupakan kritik keras dan langka dari pejabat senior AS terhadap Israel.
Teguran Schumer mencuat saat Partai Demokrat kecewa bahkan mengecam Netanyahu menangani respons militer di Gaza. Senat AS itu juga bersumpah akan menolak pidato PM Israel.
Rencana kunjungan Netanyahu juga menggema saat hubungan Israel dan AS renggang. Gedung Putih sempat meminta PM itu untuk tak menginvasi atau melancarkan operasi besar-besaran di Rafah.
Namun, Netanyahu abai. Belakangan ini, pasukan Zionis menggempur habis Rafah di Gaza selatan hingga kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Sejumlah pihak menilai PM Israel melanggar "garis merah" yang ditetapkan Presiden Joe Biden.
Tak hanya itu, rencana lawatan Netanyahu juga muncul saat komunitas internasional mendesak Israel dan Hamas menyetujui proposal gencatan senjata AS.
Usulan itu mencakup pertukaran tahanan, evakuasi pasukan Israel dari Gaza, dan pembangunan kembali daerah yang hancur imbas serangan pasukan Zionis.
Israel terus menggempur Gaza sejak Oktober 2023. Imbas operasi mereka, lebih dari 36.500 orang di Palestina meninggal.
(isa/dna)