Penembakan Massal di Gereja dan Sinagog Rusia Tewaskan 9 Orang

CNN Indonesia
Senin, 24 Jun 2024 09:48 WIB
Sedikitnya sembilan orang tewas dan 25 lainnya luka-luka imbas penembakan massal di sejumlah tempat ibadah di Provinsi Dagestan, Rusia, Minggu (23/6).
Penembakan massal di gereja dan sinagog Dagestan, Rusia, tewaskan sembilan orang. (AFP/HANDOUT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sedikitnya sembilan orang tewas dan 25 lainnya luka-luka imbas penembakan massal di sejumlah tempat ibadah di Provinsi Dagestan, Rusia, Minggu (23/6).

Otoritas setempat melaporkan serangan terjadi di gereja, sinagog, hingga pemberhentian lalu lintas polisi di Kota Derbent dan Makhachkala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuh dari sembilan korban tewas merupakan aparat kepolisian. Sementara dua lainnya merupakan seorang imam dan seorang petugas keamanan gereja.

Ketua Komisi Pemantauan Publik Dagestan Shamil Khadulaev mengatakan imam yang tewas bernama Pastor Nikolay.

"Mereka menggorok lehernya. Dia berusia 66 tahun dan sangat sakit," kata Khadulaev.

Khadulaev juga mengatakan sang petugas keamanan, yang hanya bersenjatakan pistol, tewas akibat ditembak.

Selain sembilan korban, kantor berita Rusia TASS juga melaporkan empat "militan" tewas dalam insiden tersebut.

Polisi sejauh ini menyatakan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Kendati begitu, para pelaku diduga "penganut organisasi teroris internasional."

Menurut pernyataan Kongres Yahudi Rusia (RJC), dua sinagog yang diserang di Dagestan yakni satu di Derbent dan satu di Makhachkala.

Serangan terhadap sinagog di Derbent terjadi 40 menit setelah doa malam. Penyerang disebut "membakar gedung menggunakan bom molotov."

Kementerian Luar Negeri Israel sementara itu melaporkan bahwa sinagog di Derbent telah "terbakar habis" dan sinagog di Makhachkala telah diberondong tembakan.

"Sejauh yang diketahui, tidak ada jamaah di sinagog pada saat serangan. Tidak ada pula korban yang diketahui dari komunitas Yahudi," demikian keterangan Kemlu Israel.

Kepala Republik Dagestan, Sergey Melikov, mengirim pesan di Telegram bahwa "orang tak dikenal melakukan upaya untuk mengacaukan situasi sosial. Petugas polisi Dagestan menghalangi mereka. Menurut informasi awal, ada korban di antara mereka."

Melikov mengatakan identitas para penyerang saat ini sedang ditetapkan. Markas operasional pun telah dibentuk dan penyelidikan kontra-operasi sedang berlangsung.

Malikov lantas mendesak masyarakat untuk tetap tenang.

"Kepanikan dan ketakutan adalah apa yang mereka andalkan. Mereka tidak akan mendapatkan ini dari Dagestan," ujarnya, seperti dikutip CNN.

Direktorat Investigasi Komite Investigasi Rusia untuk Republik Dagestan menyatakan telah meluncurkan penyelidikan terorisme berdasarkan kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) Rusia.

"Semua keadaan insiden dan orang-orang yang terlibat dalam serangan teroris sedang ditetapkan, dan tindakan mereka akan diberikan penilaian hukum," demikian pernyataan direktorat investigasi.

(bac/blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER