Rusia Bantah Serang RS Anak Ukraina: Dihantam Rudal Kyiv Sendiri

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jul 2024 18:16 WIB
Rusia membantah telah menyerang Rumah Sakit Anak Okhmatdet di ibu kota Kyiv, Ukraina, hingga menewaskan sejumlah anak.
Penampakan Rumah Sakit Anak di Kyiv, Ukraina, yang kena rudal Rusia. (AFP/ROMAN PILIPEY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia membantah telah menyerang Rumah Sakit Anak Okhmatdet di ibu kota Kyiv, Ukraina, hingga menewaskan sejumlah anak.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan insiden pada 8 Juli itu terjadi akibat rudal milik Ukraina jatuh ketika meluncur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zakharova menyebut rudal NASAMS Barat yang dipakai Ukraina keluar dari jalur dan menghantam permukiman serta fasilitas publik.

"Sekali lagi, seperti yang sudah sering terjadi pada sistem pertahanan udara Ukraina, rudal-rudal mereka keluar jalur dan menghantam bangunan-bangunan permukiman dan sejumlah fasilitas publik. Demikian pula terjadi kali ini," kata Zakharova dalam keterangan pers yang dirilis Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Selasa (9/7).

"Sudah ada konfirmasi, termasuk dari sejumlah saksi mata, bahwa salah satu rudal NASAMS Barat menyerang sebuah bangunan di wilayah rumah sakit anak-anak Okhmatdet di Kyiv," lanjut dia.

Zakharova mengatakan pemerintah Ukraina menuduh Rusia atas tewasnya anak-anak di RS padahal pabrik senjata Artyom serta kompleks Kementerian Pertahanan dan gudang-gudang angkatan bersenjata terletak di dekat RS Okhmatdet.

"Kiev pun enggan mengakui bahwa para pendukung kaum Banderovites sengaja menempatkan sistem pertahanan udara di sekitar permukiman sipil dan menjadikan warga sipil sebagai 'perisai manusia'," kata Zakharova.

Dia berujar junta Kyiv sudah lama menggunakan perusahaan-perusahaan sipil demi kepentingan militer, mengubahnya menjadi bengkel-bengkel untuk perakitan dan perbaikan peralatan militer atau gudang penyimpanan peralatan militer Barat.

Angkatan Bersenjata Ukraina juga disebut memanfaatkan warga sipil dan fasilitas publik untuk melindungi diri mereka.

"Tak jarang, kereta api penumpang mengangkut peralatan militer dan pasukan, sementara layanan pos pun digunakan untuk mengangkut senjata," katanya.

"Hal-hal tersebut merupakan pelanggaran keras terhadap hukum humaniter internasional, yang melarang digunakannya objek-objek sipil untuk tujuan militer," lanjut dia.

Meski begitu, Zakharova mengakui bahwa militer Rusia telah melancarkan "serangan gabungan" dengan senjata presisi jarak jauh terhadap fasilitas-fasilitas militer di Ukraina.

Target-targetnya antara lain pabrik Artyom dan pabrik Antonov, serta pabrik konstruksi Luch di Kota Kiev; pabrik Dnepr dan pabrik Yuzhmash di Kota Dnepropetrovsk; pabrik alat berat di Kota Kramatorsk; gudang-gudang dengan persenjataan dan peralatan militer asal negara-negara Barat di pabrik ArcelorMittal di Kota Krivoy Rog.

Setidaknya 37 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka imbas serangan rudal Rusia di sejumlah kota Ukraina pada Senin (8/7).

Jurnalis AFP di lokasi melaporkan rentetan rudal Rusia salah satunya menghantam Rumah Sakit Anak Okhmatdyt, tempat di mana ribuan anak menjalani perawatan untuk kanker, masalah jantung, dan penyakit lainnya.

RS anak itu hancur lebur usai diserang rudal pada siang hari.

Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, serangan rudal ini menargetkan lima kota di selatan dan timur Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.

Serangan-serangan itu merusak nyaris 100 bangunan termasuk sekolah dan rumah sakit bersalin.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER