Kata-kata Obama soal Biden Mundur dari Pilpres AS
Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama, ikut buka suara usai petahana Presiden Joe Biden memutuskan mundur dari pemilu presiden AS 2024.
Obama mengatakan Biden adalah seorang patriot bermartabat tinggi, sekaligus sahabat dan mitra terbaiknya.
Lihat Juga : |
"Joe Biden telah menjadi salah satu presiden Amerika yang paling berpengaruh, sekaligus sahabat dan mitra baik saya. Hari ini, kita juga diingatkan sekali lagi, bahwa ia adalah seorang patriot yang bermartabat tinggi," kata Obama dalam cuitannya di X, Senin (22/7).
Barack Obama berpasangan dengan Joe Biden sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu 2020. Obama mengatakan 16 tahun lalu saat mencari sosok wapres pendamping, dia tahu karier Biden yang luar biasa terutama dalam pelayanan publik.
"Namun, yang lebih saya kagumi adalah karakternya, empati yang mendalam dan ketahanan yang diperoleh dengan susah payah, dan keyakinannya bahwa setiap orang penting," kata Obama.
Dia juga memuji kepemimpinan Biden setelah berulang kali melalui masa sulit terutama saat periode pandemi Covid-19, meloloskan UU soal senjata api, hingga memastikan hak-hak pekerja untuk berorganisasi.
"Lebih dari itu, Presiden Biden mengarahkan kita menjauh dari empat tahun kekacauan, kepalsuan, dan perpecahan yang menjadi ciri pemerintahan Donald Trump," ungkap Obama dalam pernyataannya di Medium.
Menurut Obama, keputusan Biden untuk menyerahkan "tongkat estafet kepemimpinan" kepada sosok baru adalah salah satu hal tersulit.
"Namun saya tahu dia tidak akan membuat keputusan ini kecuali dia yakin itu tepat untuk Amerika. Itu adalah hukti kecintaan Joe Biden untuk negara," kata dia.
Sebelumnya Obama disebut sebenarnya diam-diam khawatir soal kesulitan Biden mengalahkan Trump di pemilu November nanti. Obama disebut telah berbicara secara terpisah dengan Biden melalui telepon, usai debat capres pertama yang digelar CNN Atlanta pada akhir Juni lalu.
"Presiden Biden berterima kasih atas dukungan Obama yang tak tergoyahkan sejak awal kampanye ini, sebagai pembawa pesan yang kuat bagi para pemilih dan sebagai penasihat terpercaya langsung bagi presiden (Biden)," kata juru bicara kampanye Biden, Lauren Hitt, dikutip Washington Post.
Namun di balik itu, Obama disebut-sebut telah lama memendam kekhawatiran atas Biden dan Partai Demokrat, untuk mengalahkan Trump. Obama juga disebut telah beberapa kali memperingatkan Biden soal sulitnya memenangkan pilpres kali ini.
Pasca penampilan Biden di debat pertama yang dianggap tak maksimal, sejumlah anggota Partai Demokrat maupun sekutunya menyerukan agar Biden mundur dari laga pilpres. Obama sendiri belum berpendapat soal seruan itu.
Usai debat, Obama sempat menuliskan cuitannya di media sosial X.
"Malam debat yang buruk memang terjadi," tulis Obama.
"Saya tahu. Namun pemilihan ini adalah pilihan antara seseorang yang telah berjuang untuk orang-orang biasa sepanjang hidupnya, dan seseorang yang hanya peduli pada dirinya sendiri."
"Antara seseorang yang mengatakan kebenaran, dan seseorang yang berbohong demi keuntungannya sendiri. Tadi malam (saat debat) tidak mengubah itu, itulah mengapa ada banyak yang dipertaruhkan pada November nanti," tulis Obama.
Sementara itu pada Minggu (21/7) lewat media sosial, Joe Biden menyatakan mundur dari pilpres AS dan akan mendukung wakilnya, Kamala Harris, maju menggantikan dirinya.
"Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai presiden Anda," kata Biden dalam surat pengunduran dirinya.
"Dan meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin bahwa demi kepentingan terbaik partai saya dan negara, saya harus mengundurkan diri dan hanya berfokus pada pemenuhan tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," imbuhnya.
(dna)