Mahasiswa Bangladesh Ancam Lanjut Demo, Tuntut PM Hasina Minta Maaf

CNN Indonesia
Senin, 29 Jul 2024 20:45 WIB
Mahasiswa ancam lanjut demo besar-besaran tuntut kuota PNS. Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Jakarta, CNN Indonesia --

Mahasiswa Bangladesh kembali menyerukan aksi unjuk rasa besar-besaran, setelah pemerintah Perdana Menteri Sheikh Hasina tak kunjung membebaskan para pemimpin aksi dan meminta maaf atas korban tewas selama kerusuhan.

Pekan lalu, unjuk rasa mahasiswa berlangsung selama berhari-hari menolak kuota penerimaan pegawai negeri sipil. Insiden ini menewaskan 205 orang termasuk beberapa petugas polisi.

Dalam unjuk rasa ini, belasan pemimpin Students Against Discrimination sebagai kelompok yang mengorganisir protes awal, termasuk di antara ribuan orang yang ditahan polisi.

"Pemerintah terus menunjukkan ketidakpekaan total terhadap gerakan kami," kata Abdul Kader, salah satu koordinator kelompok tersebut.

"Kami menyerukan unjuk rasa di seluruh negeri. Kami meminta semua warga negara Bangladesh menunjukkan solidaritas terhadap tuntutan dan bergabung dalam gerakan kami," kata dia.

Sebelumnya para pemimpin Students Against Discrimination telah berjanji untuk melanjutkan unjuk rasa, jika polisi tidak membebaskan para pemimpin mereka.

Tuntutan mereka juga mencakup permintaan maaf publik dari Hasina atas kekerasan tersebut, pemecatan beberapa menteri, dan pembukaan kembali sekolah dan universitas di seluruh negeri.

Kemarin jaringan internet seluler di Bangladesh sudah dipulihkan kembali setelah 11 hari pemadaman listrik nasional akibat kerusuhan.



Protes di Bangladesh dipicu oleh pemberlakuan kembali skema kuota PNS, yang jumlahnya lebih dari separuh kuota, untuk kelompok tertentu.

Saat ini ada sekitar 18 juta anak muda Bangladesh yang menganggur. Aturan ini pada akhirnya membuat para pelajar kecewa di tengah krisis pekerjaan akut di negara tersebut.

(dna)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK