Hizbullah Bantah Klaim Israel Bunuh Komandan Tertinggi di Beirut

isa | CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2024 09:17 WIB
Serangan drone Israel di Beirut, Lebanon. (REUTERS/MOHAMED AZAKIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Milisi di Lebanon selatan Hizbullah membantah klaim Israel yang menyebut telah membunuh komandan senior kelompok ini dalam serangan di Beirut pada Selasa (30/7).

"Jumlah korban yang belum final dari agresi Israel di pinggiran selatan Beirut adalah tiga orang martir, termasuk seorang perempuan, seorang gadis, dan seorang anak laki-laki," demikian menurut Kemenkes Lebanon, dikutip Al Arabiya.

Pencarian orang di bawah reruntuhan, lanjut mereka, terus dilakukan. Kemenkes juga menambahkan sebanyak 74 orang terluka.

Namun, Israel dan sumber lain mengatakan komandan Hizbullah yang disebut Mohsen Shukur atau dikenal Fuad Shukr tewas. Shukr merupakan salah satu tokoh yang mendapat sanksi Amerika Serikat pada 2015.

Militer Israel sebelumnya menyatakan bahwa jet tempur Angkatan Udara mereka telah menewaskan komandan militer paling senior Hizbullah dan kepala unit strategis, Fuad Shukr, yang juga dikenal sebagai "Sayyid Muhsan," di daerah Beirut

Shukr menjabat sebagai tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan menjadi penasihat dia selama operasi masa perang.

"Fuad Shukr telah mengarahkan serangan Hizbullah terhadap Israel sejak 8 Oktober," demikian menurut Israel.

Shukr, lanjut Israel, menunjukkan bahwa ia bertanggung jawab atas kematian 12 anak di Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan.

Sebelumya ledakan keras terdengar dan gumpalan asap terlihat mengepul di atas pinggiran selatan, benteng Hizbullah, sekitar pukul 7:40 malam waktu setempat.

Kantor berita pemerintah Beirut juga melaporkan serangan Israel menargetkan Dewan Syura Hizbullah di lingkungan Haaretz.

Seorang fotografer AFP di lapangan mengatakan lantai terakhir gedung itu terkena serangan dan ambulans berkumpul di lokasi.

Beirut berada dalam kondisi waspada selama berhari-hari menjelang serangan balasan Israel ke Lebanon usai gempuran di Dataran Tinggi Golan.

Lebanon selatan dan Israel bergejolak usai pasukan Zionis melancarkan agresi ke Jalur Gaza. Imbas operasi ini, lebih dari 39.000 orang di Palestina meninggal.

Hizbullah tak akan berhenti menyerang Israel sebelum pasukan Zionis amgkat kaki.

(bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK