Malaysia Serempak Gelar Salat Gaib Doakan Bos Hamas Ismail Haniyeh

CNN Indonesia
Jumat, 02 Agu 2024 16:13 WIB
Sebagian besar masjid di penjuru Malaysia menggelar salat jenazah untuk pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang akan dimakamkan di Qatar hari ini.
PM Anwar Ibrahim bertemu mendiang pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh beberapa waktu lalu. (Tangkapan layar instagram @anwaribrahim_my)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagian besar masjid di penjuru Malaysia menggelar salat gaib untuk pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang akan dimakamkan di Qatar hari ini, Jumat (2/8).

Salat jenazah ini digelar masjid-masjid di bawah naungan Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) dan Departemen Agama Islam Wilayah Federal (Jawi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip The Star, salat jenazah juga dilangsungkan di beberapa negara bagian sebagai tanda solidaritas umat Islam Malaysia terhadap perjuangan rakyat Palestina dalam melawan penindasan rezim zionis Israel selama 70 tahun lebih.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim turut bergabung melaksanakan salat jenazah di Masjid Nasional Malaysia di Kuala Lumpur seusai melaksanakan salat Jumat.

Ribuan orang juga menggelar salat jenazah di masjid-masjid di Selangor, Perak, hingga Penang.



"Atas nama pemerintah negara bagian, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan rakyat Palestina atas kehilangan ini. Salat jenazah malam ini merupakan tanda solidaritas atas insiden ini," kata Wakil Kepala Menteri I Penang seperti dikutip media lokal Malaysia, The Star.

Ismail Haniyeh tewas di Iran pada Rabu (31/7) dini hari usai sebuah serangan meledakkan tempat dia menginap di Teheran.

Haniyeh menjabat sebagai kepala biro politik Hamas sejak 2017 dan dikenal dekat dengan sejumlah negara termasuk Malaysia.

PM Anwar juga beberapa kali bertemu Haniyeh dan Hamas juga memiliki kantor perwakilan di Malaysia.

Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Dia juga sempat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.

Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh turut jadi sasaran serangan. Pada April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh tewas dibunuh Israel.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER