Kim Jong Un Tuding Media Korsel Sebar Hoaks Korban Banjir

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Agu 2024 12:37 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menuding media Korea Selatan menyebar rumor tentang jumlah korban banjir di negaranya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menuding media Korea Selatan menyebar rumor tentang jumlah korban banjir di negaranya. (REUTERS/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menuding media Korea Selatan menyebar rumor tentang kerusakan dan korban banjir di negaranya, kata media pemerintah, Sabtu (3/8).

Korea Utara pada awal minggu ini menyatakan banjir menyebabkan kerusakan pada ribuan rumah, dan menelan korban jiwa, meski tak menyebutkan jumlahnya. 

Pemerintah Korsel pada Kamis mengatakan bersedia untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana Korea Utara, setelah salah satu media Korsel Chosun melaporkan jumlah korban tewas dan hilang bisa mencapai 1.500 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan oleh stasiun televisi itu juga menyebut ada petugas penyelamat tewas kecelakaan helikopter. Berita ini kemudian dipublikasikan ulang oleh banyak media lain. 

Namun, Kim Jong Un mengecam laporan tersebut karena menyebarkan berita palsu bahwa korban jiwa diperkirakan lebih dari 1.000 atau 1.500, demikian menurut Kantor Berita Pusat Korea Pyongyang, KCNA.

Kim kemudian menyebut hal tersebut sebagai "kebiasaan buruk" dan "sifat tercela dari sampah ROK (Korea Selatan)"

"Laporan banjir tersebut merupakan 'kampanye kotor' Korea Selatan untuk mempermalukan kita dan mencoreng citra Korea Utara," ujar Kim Jong Un.

Pemerintah Korut pada Rabu mengatakan bahwa pejabat yang mengabaikan tugas pencegahan bencana telah menyebabkan munculnya korban jiwa, tanpa menyebutkan lokasi.

Namun, Korut juga mengatakan Sabtu bahwa tidak ada korban sama sekali di wilayah Sinuiju, wilayah yang disebut Pyongyang mengalami kerusakan banjir terbesar.

Diklaim bahwa Angkatan Udara Korut menyelamatkan lebih dari 5.000 orang, dengan sekitar 4.200 di antaranya diselamatkan dengan helikopter dalam beberapa jam.

Hubungan antara kedua Korea berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun, tetapi Kementerian Unifikasi dan Luar Negeri Korea Selatan minggu ini menyampaikan belasungkawa bagi para korban banjir Korea Utara.

Seoul pada Jumat mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan tanggapan dari Korut, setelah mencoba menawarkan bantuan kemanusiaan melalui saluran komunikasi kantor penghubung Korea.

Awal tahun ini, Korea Utara menyatakan Korea Selatan sebagai musuh utamanya, dan Pyongyang belum menanggapi panggilan telepon hotline penghubung antar-Korea sejak April 2023.

(afp/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER