Macron Puji Opening Ceremony Olimpiade 2024: Itu Keberanian Prancis

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Agu 2024 12:22 WIB
Emmanuel Macron memuji opening ceremony Olimpiade Paris 2024 dan menilai itu bukti keberanian Prancis.
Emmanuel Macron memuji opening ceremony Olimpiade Paris 2024 dan menilai itu bukti keberanian Prancis. (AFP/Oli Scarff)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji opening ceremony Olimpiade 2024 yang menuai begitu banyak kritik. Acara pembukaan itu juga berujung pada serangan dan ancaman terhadap panitia penyelenggara.

Menyikapi itu, Macron memuji keberanian penyelenggara. Menurutnya, opening ceremony tersebut merepresentasikan keberanian Prancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu menunjukkan keberanian Prancis, dan itu semua terjadi dengan kebebasan artistik yang sesuai. Tidak ada yang membenarkan ancaman terhadap seorang seniman," kata Emmanuel Macron seperti diberitakan Deadline, Jumat (2/8).

"Saya tersinggung dan sedih atas hal-hal yang telah dialaminya [penyelenggara]," kata Macron.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan dirinya berbangga atas kerja keras penyelenggara untuk acara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Ia pun meyakini orang-orang Prancis juga memiliki sikap serupa.

"Orang Prancis dan seluruh dunia sangat bangga dengan upacara pembukaan ini, itu membuat kami sangat bangga. Keberaniannya membawa banyak kebaikan bagi banyak orang."

[Gambas:Video CNN]



Hal itu disampaikan setelah Thomas Jolly selaku direktur artistik di balik upacara pembukaan mengklarifikasi kontroversi atas momen tertentu yang menampilkan drag queens dan pesta para dewa.

"Itu bukan inspirasi saya dan itu seharusnya cukup jelas. Ada Dionysus yang datang di atas meja. Mengapa dia ada di sana? Pertama dan terutama karena dia adalah dewa perayaan dalam mitologi Yunani dan gambaran itu disebut 'Festivity'," kata Jolly kepada BFMTV.

"Dia juga dewa anggur, yang juga merupakan salah satu permata Prancis, dan ayah dari Séquana, dewi sungai Seine. Idenya adalah untuk menggambarkan perayaan pagan besar, yang dikaitkan dengan dewa-dewa Olympus, dan dengan demikian Olimpiade."

Oleh sebab itu, ia menegaskan tidak pernah berniat merendahkan siapa pun atau kepercayaan apa pun melalui acara tersebut.

"Tujuan saya adalah untuk menciptakan upacara yang menyembuhkan dan upacara yang mendamaikan, tetapi juga upacara yang menegaskan kembali nilai-nilai yang merupakan nilai-nilai Republik Kebebasan, Kesetaraan, Persaudaraan kita, dan sama sekali tidak untuk mengejek siapa pun."

Sedangkan juru bicara Olimpiade Anne Decamps membuat pernyataan, dengan mengatakan, "Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun."

"Sebaliknya, saya pikir [direktur artistik] Thomas Jolly benar-benar berusaha merayakan toleransi masyarakat. Kami yakin bahwa ambisi ini tercapai. Jika ada orang yang tersinggung, kami benar-benar minta maaf."

(chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER