Satu orang warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dalam kerusuhan parah di Bangladesh pada Senin (5/8).
Sementara itu akibat kerusuhan besar itu, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mundur dari jabatan dan kabur ke luar negeri mencari suaka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rangkuman berita paling banyak dibaca dalam Kilas Internasional, Rabu (7/8).
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dhaka di Bangladesh menginformasikan satu warga negara Indonesia (WNI) dengan inisial DU meninggal dunia dalam kerusuhan di Bangladesh.
"KBRI Dhaka menerima informasi mengenai WNI atas nama (inisial) DU yang meninggal dunia di Jashore, Bangladesh pada 5 Agustus 2024," demikian rilis Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (6/8).
DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan. Kemlu menyebut DU baru saja tiba di Bangladesh tanggal 1 Agustus 2024 untuk kunjungan bisnis.
Kementerian Luar Negeri Malaysia meminta warganya untuk menghindari kerumunan di Inggris usai kerusuhan anti-migran dan anti-Muslim terus berlangsung di negara tersebut.
Dilansir dari Bernama, Kemlu Malaysia mewanti-wanti warga Negeri Jiran di Inggris untuk tidak mendekati lokasi-lokasi rawan protes serta terus waspada dan mengikuti perkembangan terkini mengenai situasi di Inggris.
"Warga Malaysia yang tinggal atau sedang bepergian di Inggris diimbau untuk menjauh dari area protes, tetap waspada, dan mengikuti informasi terkini serta panduan yang diberikan oleh otoritas setempat," demikian rilis Kemlu Malaysia.
India disebut menolak suaka mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina usai mundur dan kabur saat kerusuhan mematikan terjadi di negara itu.
Hasina kini kemungkinan akan menuju ke Eropa, karena sulit baginya mendapatkan suaka di India.
Hasina mundur dan kabur usai Bangladesh bergejolak usai kerusuhan terjadi di Dhaka dan sejumlah wilayah lain sejak pekan lalu. Imbas kerusuhan ini ratusan orang meninggal.
(dna)