Iran Sebut Serangan Balasan ke Israel Bisa Jadi Penantian Panjang

CNN Indonesia
Rabu, 21 Agu 2024 18:15 WIB
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan serangan balasan Teheran terhadap Israel bisa menjadi penantian yang panjang.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan serangan balasan Teheran terhadap Israel bisa menjadi penantian yang panjang. (Foto: STRINGER / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan serangan balasan Teheran terhadap Israel bisa menjadi penantian yang panjang.

Juru bicara IRGC Alimohammad Naini mengatakan Iran saat ini menggunakan waktu sebaik mungkin untuk menyiapkan serangan balasan terhadap Negeri Zionis atas pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, 31 Juli lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berujar Israel mesti menunggu tanggapan Iran yang "diperhitungkan dan akurat."

"Waktu ada di pihak kami dan penantian akan tanggapan ini bisa jadi panjang," kata Naini, seperti dikutip Reuters, Selasa (20/8).

Kepada media lokal, Naini juga mengatakan bahwa para pemimpin Iran saat ini sedang mempertimbangkan keadaan dengan cermat. Dia juga memastikan balasan Iran tak akan sama dengan operasi sebelumnya, demikian dilansir dari RT.

Operasi sebelumnya ini merujuk pada serangan udara Iran ke Israel pada April lalu buntut bom Zionis di gedung konsulat Teheran di Suriah. Iran saat itu meluncurkan ratusan rudal dan drone ke Israel.



Sebagian besar drone tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome. Namun beberapa lainnya berhasil menghantam instalasi militer hingga menyebabkan kerusakan kecil, setidaknya menurut klaim Israel.

Pembunuhan Haniyeh di Teheran, yang dituding Iran dan Hamas dilakukan oleh Israel, telah membuat mata dunia menyorot gerak-gerik Teheran dan proksinya di Timur Tengah.

Iran sudah bersumpah akan "menghukum keras" Israel atas pembunuhan yang dilakukan di teritorinya. Iran bahkan langsung mengumpulkan seluruh proksinya tak lama pasca kematian Haniyeh.

Selain Haniyeh, Israel juga membunuh komandan tertinggi milisi Hizbullah Lebanon, Fuad Shukr, di Beirut pada 30 Juli.

Hizbullah turut bersumpah bakal membalas Israel, dengan atau tanpa Iran. Sesuai pernyataannya, serangan-serangan kecil Hizbullah sudah mulai berkobar di perbatasan Lebanon-Israel beberapa hari belakangan.

Israel mengaku membunuh Shukr namun hingga kini bungkam atas pembunuhan Haniyeh.

Iran pun berulang kali menegaskan tak akan tinggal diam dan bersumpah menyerang Israel habis-habisan. Teheran menyatakan serangan balasan mereka akan dilancarkan pada waktu dan tempat yang "tepat".

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER