Eks Dubes Israel Minta Gedung PBB di Yerusalem Dihapus dari Muka Bumi

CNN Indonesia
Rabu, 21 Agu 2024 14:39 WIB
Mantan Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan minta agar markas PBB di Yerusalem dimusnahkan dari muka bumi. (Getty Images via AFP/Eduardo Munoz Alvarez)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, menyerukan agar markas besar PBB di Yerusalem "ditutup dan dihapus dari muka bumi."

"Gedung PBB di Yerusalem harus ditutup dan dihapus dari muka bumi," kata Erdan kepada media Israel, i24NEWS, dikutip Jerusalem Post.

Seruan Erdan ini dilontarkan setelah badan-badan PBB belakangan keras mengkritik Israel atas serangan-serangannya di Palestina, terutama Jalur Gaza.

Pada Senin (19/8), Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengutuk peningkatan kekerasan terhadap staf kemanusiaan, salah satunya yang terjadi dalam agresi Israel di Gaza.

Pekan lalu, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia juga mengecam serangan para pemukim Israel di Tepi Barat yang menewaskan seorang pria Palestina dan melukai belasan orang lainnya.

Menurut Erdan, PBB kini telah diisi oleh orang-orang yang "terdistorsi".

"Bangunan ini, yang mungkin terlihat baik dari luar, sebenarnya bengkok dan terdistorsi dari dalam," ujar dia, seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (20/8).

Antipati Erdan terhadap PBB sendiri sudah sering ditunjukkan terang-terangan.

Bulan lalu, Erdan meminta agar Israel menutup kompleks PBB di Yerusalem dan mengusir kepala badan-badan PBB yang ditempatkan di Israel "untuk mengirim pesan yang jelas dan tegas bahwa bias dan eksploitasi PBB yang berkelanjutan terhadap Israel akan berakibat fatal."

Ucapannya saat itu merespons putusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) yang menyatakan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur ilegal dan harus diakhiri.

ICJ merupakan badan peradilan yang mengurus masalah sengketa, yang didirikan berdasarkan Piagam PBB pada Juni 1945.

Selain itu, Erdan juga pernah mengkritik Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres buntut suratnya terhadap Dewan Keamanan PBB. Saat itu, Guterres mendesak DK PBB bertindak serius dalam mencegah bencana kemanusiaan di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.

Erdan menilai Guterres tak adil karena perang di tempat lain seperti Ukraina, Yaman, dan Suriah tidak ditanggapi demikian.

Lebih dari itu, Erdan juga pernah mengkritik keras badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang dituding telah disusupi militan.

Terkait tudingan ini, pada 5 Agustus lalu, PBB memecat sembilan staf UNRWA karena dugaan keterlibatan dalam serangan Hamas 7 Oktober 2023.

(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK