Hakim Tunda Vonis Donald Trump Sampai Pilpres AS Selesai

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Sep 2024 11:50 WIB
Hakim Juan Merchan mengumumkan pada Jumat (6/9), tidak akan menjatuhkan vonis kepada mantan Presiden Donald Trump.
Hakim Juan Merchan mengumumkan pada Jumat (6/9), tidak akan menjatuhkan vonis kepada mantan Presiden Donald Trump. (REUTERS/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hakim Juan Merchan mengumumkan pada Jumat (6/9), tidak akan menjatuhkan vonis kepada mantan Presiden Donald Trump hingga pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 selesai.

"Menunda keputusan atas permohonan dan penjatuhan hukuman, jika diperlukan, harus menghilangkan segala saran bahwa Pengadilan akan mengeluarkan keputusan atau menjatuhkan hukuman untuk memberikan keuntungan atau menciptakan kerugian bagi partai politik atau calon mana pun," tulis Merchan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, penundaan ini untuk menghindari spekulasi yang bisa memengaruhi hasil Pilpres dan menguntungkan sebelah pihak.

Dalam surat empat halaman yang baru dirilis, Merchan menyatakan bahwa ia akan menjatuhkan hukuman kepada Trump pada 26 November. Sementara itu, Pilpres AS akan dilaksanakan pada 5 November 2024.

Trump dinyatakan bersalah pada Mei 2023 atas 34 dakwaan karena memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang film dewasa yang mengklaim memiliki hubungan dengan mantan presiden tersebut.

Namun, hukuman terhadap Trump tertunda selama berbulan-bulan setelah pengacaranya meminta agar vonis tersebut dibatalkan berdasarkan putusan Mahkamah Agung mengenai kekebalan presiden.

Selain menunda vonis, Merchan juga akan memutuskan permohonan Trump untuk membatalkan vonis, berdasarkan keputusan kekebalan Mahkamah Agung pada 12 November 2024.

Putusan ini juga akan diambil setelah Pilpres AS.

Trump bisa dijatuhi hukuman hingga empat tahun penjara, tetapi Merchan tidak diwajibkan untuk menjatuhkan hukuman penjara kepada Trump, dan dia bisa memilih untuk menjatuhkan hukuman yang lebih ringan, seperti masa percobaan, penahanan rumah, layanan masyarakat, atau denda.

Dengan penundaan ini, maka kasus pidana Trump tidak akan lagi menjadi sorotan dalam kampanye seperti beberapa pekan terakhir.

(vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER