Pulang ke Roma, Paus Fransiskus Akhiri Tur Terlama di Asia-Pasifik

CNN Indonesia
Jumat, 13 Sep 2024 12:24 WIB
Paus Fransiskus saat mengunjungi Dili, Timor Leste, dalam tur apostoliknya ke Asia Pasifik. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, merampungkan perjalanan apostoliknya di Asia-Pasifik hari ini, Jumat (13/9).

Paus Fransiskus langsung bertolak ke Roma, Italia, usai melakukan sejumlah kunjungan di Singapura pagi ini.

Berdasarkan siaran langsung Keuskupan Agung Katolik Roma Singapura, pesawat Singapore Airlines yang membawa sang Bapa Suci lepas landas sekitar pukul 12.30 waktu Singapura. Pesawat itu akan mendarat langsung di bandara Roma.

Tur apostolik di Asia-Pasifik ini menjadi perjalanan terpanjang Paus Fransiskus selama menjabat Paus Vatikan. Total, ia telah melakukan kunjungan selama 12 hari, yang dimulai dari Indonesia, dilanjutkan dengan Papua Nugini, Timor Leste, dan berakhir di Singapura.

Sejumlah pihak sempat khawatir tur apostolik ini tak berjalan lancar karena masalah kesehatan Paus Fransiskus.

Paus berusia 87 tahun tersebut sempat menjalani operasi hernia pada Juni 2023 dan terserang flu serta bronkitis awal tahun ini.

Selama di empat negara Asia-Pasifik, Paus Fransiskus terlihat mengandalkan kursi roda untuk mobilitas. Ia sudah menggunakan kursi roda sejak 2022 karena nyeri lutut dan panggul.



Di beberapa kesempatan, Paus juga terlihat kelelahan dan kesulitan membuka mata ketika mendengarkan pembacaan liturgi larut malam atau selama menyaksikan parade militer formal.

Meski begitu, Paus Fransiskus menepis kekhawatiran akan kesehatannya karena selalu bersemangat setiap kali bertemu dan bertukar sapa dengan orang-orang terutama anak-anak. Ia juga tak lelah membujuk semua pihak membantu dan memperhatikan mereka yang membutuhkan.

Beri pesan mendalam

Kondisi cuaca dan perbedaan waktu yang senjang tak menyurutkan semangat Paus Fransiskus menyampaikan pesan-pesan mendalam kepada para pejabat negara maupun umat Katolik.

Paus salah satunya berpesan kepada para pemimpin untuk tidak melupakan orang miskin dan terpinggirkan.

Di Indonesia selaku negara mayoritas Muslim terpadat di dunia, Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal untuk menyampaikan pesan bersama melawan konflik dan perubahan iklim.

Di Papua Nugini, Paus Fransiskus mengingatkan penduduk di sebuah desa untuk menghentikan kekerasan dan meninggalkan takhayul serta sihir.

Ia juga menyampaikan pesan kepada para pemimpin politik dan pebisnis untuk menguntungkan "seluruh komunitas" atas kekayaan sumber daya alam negara.

Di Timor Leste, Paus Fransiskus memuji era baru "perdamaian" sejak negara itu merdeka dari Indonesia pada 2002.

Dan di Singapura, Paus Fransiskus menyerukan "perhatian khusus" bagi para pekerja migran, yang telah berkontribusi besar pada masyarakat dan kemajuan negara. Ia meminta pekerja migran diberikan upah yang layak.

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK