Geger Dugaan Berita Bohong Media Tertua Yahudi di Dunia soal Gaza
Media tertua Yahudi di dunia, Jewish Chronicle (JC), menjadi sorotan usai memberitakan soal Gaza, Palestina.
JC merilis artikel berisi keterangan sejumlah pejabat Israel dan dokumen yang ditulis reporter bernama Elon Perry.
Salah satu artikel mengklaim penemuan dokumen dari Gaza yang diduga merinci rencana pemimpin Hamas Yahya Sinwar melarikan diri bersama sandera, demikian dikutip Middle East Eye.
Menurut artikel yang ditulis Perry, Sinwar dan para sandera akan kabur ke Iran melalui Koridor Philadelphia. Namun, tentara Israel menyatakan tak mengetahui dokumen tersebut.
Sejumlah media Israel juga mempertanyakan identitas dan latar belakang profesional Perry.
Majalah +975 mempertanyakan klaim Perry yang pernah bertugas sebagai komando selama Operasi Entebbe dan menjadi profesor di Universitas Tel Aviv selama 15 tahun.
Majalah itu menyebut tak ada catatan yang mengonfirmasi pernyataan tersebut.
Meski kontroversi meningkat, JC mulanya enggan menghapus artikel dari situs web.
Namun, pada Sabtu, pihak berwenang media itu berubah pikiran. Mereka merilis artikel dengan judul: kesimpulan investigasi Jewish Chronicle terhadap Elon Perry.
JC juga mengonfirmasi Perry sempat bertugas di Pasukan Pertahanan Israel.
"Tapi kami tak puas dengan beberapa klaim dia," demikian rilis JC.
Mereka lalu berujar, "Oleh karena itu, kami telah menghapus artikelnya dari situs web kami dan mengakhiri segala hubungan dengan Perry."
JC menegaskan kembali komitmen mereka untuk mempertahankan standar jurnalistik tertinggi dalam lanskap informasi yang sangat kompetitif.
Mereka juga menyesali rangkaian peristiwa yang menyebabkan insiden ini.
"Kami mohon maaf kepada para pembaca setia kami dan telah meninjau proses internal kami agar hal ini tidak terulang lagi."
Kebijakan JC menghapus artikel yang ditulis Perry menjadi pemberitaan media global.
Media yang berbasis di Inggris, The Guardian, melaporkan penghapusan artikel dengan judul: Krisis di Jewish Chronicle saat Cerita berdasarkan rekayasa diturunkan.
Media Israel, The Times of Israel juga merilis artikel serupa berjudul: Media Inggris Jewish Chronicle hapus artikel yang dituduh rekayasa soal perang Gaza."
Diduga jadi propaganda Netanyahu
Pekan lalu, tentara Israel melakukan penyelidikan internal setelah dokumen palsu, yang diduga diambil dari Jalur Gaza, bocor ke media asing.
Surat kabar Jerman Bild melaporkan bahwa dokumen Hamas yang ditemukan di komputer pemimpin Yahya Sinwar menguraikan taktik kelompok itu untuk menekan Israel dan menunda perundingan.
Isi dokumen tersebut sangat mirip dengan pokok bahasan yang disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam wawancara dan jumpa pers baru-baru ini.
Beberapa pihak menduga artikel dan dokumen itu menjadi kampanye disinformasi Netanyahu yang lebih luas.
(isa/bac)