Irak Mau Kirim Milisi-Senjata ke Hizbullah usai Insiden Ledakan Pager

CNN Indonesia
Kamis, 19 Sep 2024 05:05 WIB
Momen korban berjatuhan usai ribuan pager milik milisi Hizbullah meledak. Foto: REUTERS/Mohamed Azakir
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok milisi Irak, Kataib Hizbullah, menawarkan milisi hingga senjata ke Hizbullah Lebanon usai insiden ledakan ribuan pager.

Kelompok yang dibekingi Iran itu menawarkan hal tersebut untuk mendukung dan membantu Hizbullah.

"Kami mengerahkan seluruh kemampuan kami untuk membantu saudara-saudara kami di Lebanon. Kami sepenuhnya siap untuk berperang bersama mereka sampai akhir. Kami akan mengirim pejuang, peralatan, dan dukungan baik di tingkat teknis maupun logistik," demikian pernyataan Kataib Hizbullah, seperti dikutip Al Jazeera.

Lebanon diguncang ledakan maut usai ribuan pager meledak hingga menewaskan sembilan orang dan melukai sekitar 2.700 orang.

Kelompok milisi Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan pager tersebut. Israel sejauh ini belum berkomentar apa pun.

Sejumlah sumber senior keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan itu didalangi oleh badan intelijen Mossad Israel.

Mossad disebut telah merencanakan plot itu selama beberapa bulan terakhir. Para sumber meyakini Mossad menyisipkan bahan peledak seberat satu hingga tiga gram ke dalam pager, tepatnya di samping baterai.

Sejumlah pejabat Amerika Serikat juga mengatakan kepada The New York Times bahwa jenis pager yang ditanam peledak oleh Israel kebanyakan model AR924 produksi Gold Apollo.

Hizbullah disebut memesan pager dari perusahaan asal Taiwan tersebut. Kelompok milisi Lebanon selatan ini memang telah menggunakan pager sejak berkonflik dengan Israel. Alasannya, lebih aman ketimbang ponsel yang rentan diretas Israel.

Gold Apollo telah membantah bahwa pihaknya memproduksi pager-pager untuk dikirim ke Hizbullah. Gold Apollo menyatakan pager-pager yang meledak itu merupakan buatan perusahaan Hungaria yakni BAC Consulting.

Ledakan sejumlah perangkat elektronik seperti walkie-talkie, telepon pintar, dan laptop, kembali terjadi di beberapa wilayah Lebanon, Rabu (18/9).

Korban tewas sebanyak 20 orang dan 450 orang lainnya luka-luka.



(blq/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK