Israel vs Hizbullah Kian Panas, PBB Khawatir Lebanon Jadi Gaza Kedua

CNN Indonesia
Senin, 23 Sep 2024 01:44 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres khwatir Lebanon berisiko seperti Gaza imbas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah.
Sekjen PBB Antonio Guterres khwatir Lebanon berisiko seperti Gaza imbas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah. (Foto: AFP/Andrea Renault)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres khwatir Lebanon berisiko seperti Gaza imbas ketegangan antara Israel dan Hizbullah, kelompok milisi Lebanon, dalam beberapa hari terakhir.

"Yang menjadi kekhawatiran saya [adalah] kemungkinan mengubah Lebanon [menjadi] Gaza yang lain," kata Guterres, mengutip AFP, Minggu (22/9).

Para pejuang Hizbullah dan militer Israel sudah saling serang selama hampir satu tahun. Serangan Hizbullah ini merupakan bentuk dukungan kepada Palestina yang digempur oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Terlebih usai gelombang ledakan perangkat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie talkie, di Lebanon yang menewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya luka-luka.

Mereka menuding Israel jadi dalang gelombang ledakan tersebut.

Israel pada hari Jumat menyerang pinggiran selatan Beirut, ibukota Lebanon, dan menewaskan sedikitnya 16 anggota Hizbullah, termasuk seorang komandan senior. Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 45 orang, termasuk warga sipil.

Wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan bahwa kelompoknya berada dalam "fase baru" dalam pertempuran melawan Israel, dan bersumpah akan melakukan konfrontasi terbuka.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam beberapa hari terakhir, Israel telah "menghantam Hizbullah dengan serangkaian pukulan yang tidak pernah dibayangkannya."

"Jika Hizbullah tidak menerima pesan itu - saya jamin - mereka akan menerima pesan itu. Kami bertekad untuk mengembalikan warga kami di utara ke rumah mereka dengan aman," kata Netanyahu.

Guterres dalam kesempatan tersebut juga bicara soal peluang gencatan senjata antara Hamas, kelompok militan Palestina, dan Israel. Ia meragukan kemungkinan gencatan senjata antara kedua belah pihak.

"Bagi saya jelas bahwa kedua belah pihak tidak tertarik pada gencatan senjata. Dan itu adalah sebuah tragedi, karena ini adalah perang yang harus dihentikan," kata Guterres.

"Baik pemerintah Israel maupun Hamas tidak menginginkan gencatan senjata," imbuhnya.

Israel terus menggempur Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu. Hingga saat ini, sedikitnya 41.391 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel.

(afp/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER