Mengapa Pemerintah Lebanon Tak Bantu Hizbullah Melawan Israel?

CNN Indonesia
Kamis, 26 Sep 2024 10:40 WIB
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan internal Lebanon terpecah dan negara mengandalkan Hizbullah.
Milisi Hizbullah di Lebanon. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lebanon menjadi sorotan usai Israel meluncurkan ribuan serangan dalam 48 jam terakhir.

Israel intensif menyerang Lebanon selatan, markas milisi Hizbullah, hingga 1600 serangan Udara.

Hizbullah tak tinggal diam. Mereka membalas dengan meluncurkan roket ke Israel utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan rudal Israel hanya dihalau atau dibalas oleh Hizbullah. Mengapa pemerintahan sementara Lebanon tak membantu milisi ini?

Jawaban pertanyaan itu tak lepas dari situasi politik di Lebanon.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan internal Lebanon terpecah dan negara mengandalkan Hizbullah.

"Perlawanan terhadap Israel nyaris tidak dilakukan oleh negara Lebanon tapi diwakili faksi perlawanan Hizbullah," kata Yon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (25/9).

Yon mengatakan di internal Lebanon ada kelompok atau faksi yang mendukung Hizbullah, ada pula yang menentang.

Di Lebanon terdapat sejumlah faksi seperti Hizbullah, kelompok berhaluan Sunni, hingga kelompok agama Kristen.

Jika menyangkut konfrontasi dengan Israel, kelompok Sunni, kata Yon, tentu mendukung Hizbullah.

Sistem politik di Lebanon

Senada dengan itu, politik di Lebanon berjalan berdasarkan struktur pembagian sektarian yang dibentuk usai merdeka dari Prancis pada 1943.

Konstitusi di Lebanon menjamin 18 sekte agama di negara itu menjadi wakil di pemerintahan, militer, dan pegawai negeri.

Tiga posisi kunci pemerintahan yakni presiden, perdana menteri, dan ketua DPR harus dibagi antara penganut Kristen Maronit, penganut Muslim Sunni, dan penganut Muslim Syiah.

Dalam analisis yang dirilis Chatham House berjudul: politik dan politisi Lebanon tertera bahwa sistem semacam itu disepakati sebagai pembagian kekuasaan antara para elite.

"Bukan sebagai struktur yang bertujuan untuk memastikan pemerintahan yang baik bagi suatu negara," demikian tulisan itu.

Di dalam pemerintahan Lebanon, Hizbullah juga berfungsi sebagai partai politik. Namun di luar, mereka merekrut anggota dan mempertahankan paramiliter, demikian dikutip CBS News.

Artinya, Hizbullah berperan secara hibrid atau bisa disebut sebagai aktor campuran.

Hizbullah bahkan dilaporkan memiliki 100.000 anggota. Sejumlah pihak juga menduga kelompok ini punya perlengkapan militer dan kekuatan tempur yang lebih baik dari negara Lebanon.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Pengaruh besar Hizbullah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER