Fakta-fakta Iron Dome Israel yang Dibobol Iran

CNN Indonesia
Kamis, 03 Okt 2024 09:10 WIB
Fakta-fakta Iron Dome Iran yang dibobol rudal Iran. (AFP/JACK GUEZ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Iran meluncurkan ratusan rudal balistik hingga hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.

Iran mengklaim 90 persen rudal itu mengenai target termasuk pangkalan militer dan infrastruktur strategis Israel.

Rudal-rudal Iran juga membuat sistem pertahanan udara Israel Iron Dome keteteran.

Berikut fakta-fakta soal Iron Dome yang dibobol Iran.

Disokong AS

Iron Dome Israel dikembangkan Rafael Advanced Defense System dengan dukungan Amerika Serikat.

Sistem ini mulai beroperasi pada 2011 atau 23 tahun yang lalu.

Halau serangan Hamas-Hizbullah

Iron Dome Israel dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia.

Sistem tersebut dirancang untuk merespons ancaman jarak pendek dari Gaza yang biasanya dilakukan Hamas dan dari Lebanon selatan yang dilakukan Hizbullah.

Lawan serangan roket hingga drone

Sistem pertahanan itu digunakan untuk melawan serangan ancaman seperti roket, rudal, mortir, hingga drone.

Kementerian Pertahanan Israel mengklaim sistem ini mampu menangani berbagai ancaman secara bersamaan dengan tingkat keberhasilan 90 persen.

Militer Israel juga menyatakan Iron Dome bisa memberi perlindungan skala kota dengan jangkauan 4 hingga 70 km.

Punya 10 Iron Dome

Israel saat ini memiliki 10 Iron Dome yang berada di berbagai titik negara itu.

Setiap perangkat terdiri dari tiga hingga empat peluncur, dan setiap peluncur bisa menampung hingga 20 pencegat rudal

Untuk menghemat pencegat, sistem radar mampu mendeteksi apakah roket berada di jalur yang berpotensi menghantam daerah berpenduduk. Jika tidak, rudal akan dibiarkan mendarat tanpa perlawanan.

Kelemahan Iron Dome

Analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, mengatakan Iron Dome bisa kewalahan menghadapi serbuan drone.

Davis mengatakan jumlah rudal pencegat Iron Dome terbatas sehingga jika diserbu secara bersamaan ada potensi sistem ini keteteran atau jebol.

"Jadi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan membuatnya kewalahan. Dan itu adalah kelemahan dari sistem pertahanan udara mana pun," kata Davis, dikutip ABC.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK