Prancis Mau Setop Jual Senjata ke Israel, PM Netanyahu 'Ngamuk'

CNN Indonesia
Minggu, 06 Okt 2024 10:08 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan penghentian penjualan senjata ke Israel menyusul agresi Negara Zionis yang kian brutal ke Palestina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan negaranya akan setop jual senjata ke Israel. (REUTERS/POOL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan penghentian penjualan senjata ke Israel menyusul agresi Negara Zionis yang kian brutal ke Palestina.

Rencana Prancis tersebut membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan kemarahannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Macron muncul saat wawancara dengan media televisi France Inter yang dirilis pada Sabtu (5/10).

"Saya kira prioritas hari ini adalah kembali ke solusi politik, bahwa kita berhenti mengirim senjata untuk berperang di Gaza," kata Macron, dikutip AFP.

Dia lalu berujar, "Prancis tak mengirim apapun."

Macron juga menegaskan kekhawatiran dia soal agresi Israel di Gaza yang terus berlanjut.

Presiden Prancis itu lantas menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin di Gaza.

"Saya kira kami tak didengarkan. Saya kira ini kesalahan, termasuk keamanan Israel," ungkap Macron.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023 sebagai respons serangan dadakan Hamas. Mereka mengklaim tindakan itu demi keamanan dan sebagai upaya membela diri.

Imbas operasi Israel lebih dari 41.000 orang di Palestina meninggal dan jutaan warga terpaksa mengungsi.

Di kesempatan ini, Macron juga menyinggung soal invasi Israel di Lebanon.

"Lebanon tak bisa menjadi Gaza baru," ungkap dia.

Beberapa pekan terakhir Israel melancarkan invasi dan serangan yang membabi buta ke Lebanon. Mereka mengklaim tindakan itu sebagai operasi darat terbatas dan hanya akan menyerang situs Hizbullah.

Namun, Israel menyerang fasilitas sipil seperti kamp pengungsian. Pasukan Zionis ini juga terus menggempur selatan Beirut.

Pesan Netanyahu untuk Macron

Menanggapi seruan Macron, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu murka.

Dia membenarkan tindakan Israel dengan mengatakan saat ini mereka berperang melawan tujuh front.

"Saya punya pesan untuk Presiden Macron. Hari ini Israel sedang mempertahankan diri dari serangan tujuh front," kata Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu, dikutip kanal YouTube resmi PM Israel.

Ketujuh front itu adalah Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, Houthi di Yaman, milisi Syiah di Irak, milisi Syiah di Suriah, "kelompok teroris di Yudea dan Samaria" serta Iran.

"Namun Presiden Macron dan para pemimpin Barat lain kini menyerukan embargo senjata ke Israel. Mereka memalukan," ungkap Netanyahu.

Dia lalu membandingkan sikap Prancis dengan Iran. Teheran, menurut Netanyahu, justru bersatu dan mensponsori Hamas, Hizbullah, hingga Houthi.

"Apakah Iran, mengembargo senjata ke [mereka]? Tentu saja tidak, poros ini bersatu," ujar Netanyahu.

Dia juga menyayangkan seruan Macron yang seharusnya menentang poros yang dipimpin Iran.

Israel, lanjut Netanyahu, akan menang dengan atau tanpa dukungan Prancis.

"Namun rasa malu mereka akan terus bertahan lama usai perang dimenangkan," ujar dia.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER